Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemberdayaan perempuan menjadi langkah strategis, guna mendorong produktivitas Nasional, untuk menghadapi persaingan global. Ini harus dilakukan di tengah pertambahan populasi penduduk dunia.

”Pertambahan populasi dunia, termasuk di Indonesia, harus diimbangi dengan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk perempuan, yang memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam proses pembangunan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (18/11/2022).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (15/11/2022) memperkirakan, jumlah penduduk dunia saat ini telah mencapai 8.000.000.000 (8 miliar) orang, dan diperkirakan akan mencapai 9,7 miliar pada 2050 mendatang.

BACA JUGA: Angin Kencang Terjang Grobogan Akibatkan Pohon Tumbang dan Rumah Roboh

Adapun pada 2021, jumlah populasi laki-laki dan perempuan hampir seimbang, dengan proporsi 50,42 persen laki-laki dan 49,58 persen perempuan.

Dalam laporan PBB itu, Indonesia berada di peringkat keempat negara penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 275 juta jiwa, pada 2022. PBB juga menyerukan kepada seluruh negara, untuk meningkatkan upayanya agar target pembangunan berkelanjutan (SDGs), bisa tercapai pada 2030.

Menurut Lestari, seruan PBB kepada negara-negara di dunia untuk mengupayakan pencapaian SDGs pada 2030, harus menjadi perhatian bersama.

BACA JUGA: Jembatan Wonokerto Sore Ini Bisa Digunakan

”Demikian juga dengan peluang peningkatan produktivitas SDM, yang potensinya terbuka lebar, lewat pemberdayaan perempuan, dengan perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan dunia yang relatif berimbang,” ujar dia lagi.

Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, sejumlah 17 target penting dalam SDGs yang harus segera ditindaklanjuti negara-negara di dunia, seperti memberantas kemiskinan, kelaparan, dan ketimpangan, menciptakan perdamaian dan keadilan, serta institusi yang kuat secara global, merupakan tantangan yang harus segera dijawab, di tengah peningkatan populasi penduduk dunia.

Sejumlah strategi dalam upaya merealisasikan target-target pembangunan, tambah Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus segera disesuaikan dengan kondisi terkini, agar proses pembangunan tepat sasaran.

BACA JUGA: Kemenkumham Jateng Sosialisasikan Pustaka HAM Indonesia Digital

Pemberdayaan perempuan, menurut Rerie, merupakan salah satu langkah strategis yang mampu menjawab sejumlah tantangan, dalam pemenuhan target SDGs ini.

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, pertambahan populasi selain merupakan tantangan bagi suatu negara, juga merupakan peluang, jika mampu meningkatkan produktivitas setiap SDM yang dimiliki negara itu.

”Bagi Indonesia, tidak ada pilihan lain untuk menghadapi pertambahan populasi penduduk, selain dengan mengerahkan seluruh upaya, untuk meningkatkan produktivitas setiap warga negaranya, termasuk perempuan,” imbuhnya.

BACA JUGA: Warga Grobogan Tewas Jadi Korban Perahu Tenggelam di Nongsa Batam, Keluarga Tunggu Kepulangan Jenazah

Lewat penguatan di sejumlah sektor, seperti sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya, Rerie meyakini, upaya untuk meningkatkan produktivitas SDM di negeri ini bisa membuahkan hasil.

Selain itu, tegas Rerie, upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada setiap warga negara, juga harus konsisten dilakukan. Ini agar bangsa Indonesia mampu meningkat daya saingnya, sebagai bekal untuk berkompetisi dengan berbagai bangsa di masa datang.

Riyan