blank
Kontingen Muktamar dari Kabupaten Wonogiri dipimpin Ketua PDM Kusman Toha (duduk ketujuh dari kanan), foto bersama dengan pengurus dan kader.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jumlah kontingen Wonogiri hanya 13 orang, terdiri atas 8 orang dari Muhammadiyah dan 5 dari Aisyiah. Kemudian personel paduan suara dari Wonogiri sebanyak 150 orang dan jumlah penggembiranya ribuan.

Untuk ke Muktamar di Solo, para penggembira akan naik 30 bus dan ratusan mobil pribadi. Bahkan dari cabang-cabang ada yang bersepeda motor. Khusus personel paduan suara dari Wonogiri telah berangkat lebih awal, yakni Kamis (17/11), untuk bergabung dengan tim paduan suara se Solo Raya yang berjumlah 1.500 orang.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonogiri, Drs Kusman Toha MPd, Jumat (18/11), menyatakan, jumlah penggembira yang tercatat ada sebanyak 1.345 orang. Tapi yang tidak tercatat diprediksi jumlahnya lebih banyak.

Para penggembira dari Kabupaten Wonogiri, ini akan datang ke Kota Bengawan bergabung dengan sekitar 2,5 juta orang penggembira yang berdatangan dari seluruh pelosok Tanah Air.

Acara pemberangkatan Kontingen Wonogiri, dilaksanakan seusai shalat Jumat berjamaah di Masjid Baru yang dibangun menyatu dengan Balai Muhammadiyah Wonogiri. Shalat diikuti semua pengurus PDM dan para tokoh PCM yang datang dari daerah-daerah. Juga menyertakan para siswa dari berbagai jenjang sekolah milik Yayasan Muhammadiyah di Wonogiri.

Presiden Jokowi

Muktamar Ke-48 Muhammadiyah diselenggarakan Tanggal 18-20 November 2022 bertepatan Tanggal 23-25 Rabiulakhir 1444 H.di Kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan membuka Muktamar Muhammadiyah tersebut Jumat (18/11), dan Wapres Ma’ruf Amin dijadwalkan akan menutup Muktamar Minggu (20/11).

Pada Muktamar Muhammadiyah Tahun 2022 kali ini, mengusung tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”. Sementara itu, tema Muktamar Aisyiyah adalah “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.

Sebagaimana diketahui, organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada Tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan, dalam upaya memurnikan ajaran Islam, yang menurutnya banyak dipengaruhi hal-hal mistik.

Bambang Pur