blank
Tim Gabungan yang melibatkan personel TNI-Polri, aparat kecamatan, relawan SAR dan pamong desa, memeriksa badan jalan yang retak memanjang sebagai dampak adanya bencana tanah bergerak.(Ist.SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dampak dari adanya guyuran hujan dengan intensitas lebat dan berlangsung lama, telah memunculkan bencana tanah bergerak di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri.

Bencana tanah bergerak itu telah menyebabkan badan jalan di Jalur Desa Batuwarno – Desa Sendangsari Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, retak-retak dan mengakibatkan ada bagian yang ambles.

Keterangan yang dihimpun dari lokasi kejadian, menyebutkan, hujan deras turun sejak Rabu malam (16/11). Dampaknya, Kamis pagi tadi (17/11) Pukul 04.00, telah terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan rekahan retak-retak pada badan jalan.

Badan jalan yang retak di sejumlah titik di jalur Desa Batuwarno – Desa Sendangsari, tepatnya di Dusun Tompak RT 2/RW 5, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri.

Memperoleh informasi dari masyarakat, Tim Gabungan dari jajaran Forkompincam Batuwarno segera melakukan pengecekan ke lokasi. Mereka terdiri atas Sekcam Batuwarno, Eko Budiyarto, Kanit Binmas Polsek Batuwarno Aiptu Yuliyanto, Bati Tuud Koramil Batuwarno Peltu Dedy Kurniawan beserta Babinsa Serda Setyo Budi.

Ikut serta melakukan pengecekan aparat dari Dinas DPU Kecamatan Batuwarno, Katmo, Kepala Desa (Kades) Sendangsari, Anom Wibowo, beserta Relawan dari Search And Rescue (SAR) Kecamatan Batuwarno, Hary Rahmanto.

Lima Titik

Hasil pengecekan tidak ditemukan adanya korban. Tim Gabungan mencatat pergerakan tanah tersebut mengakibatkan Jalan Kabupaten di jalur Desa Batuwarno – Desa Sendangsari, mengalami retak-retak.

Setidak-tidaknya ditemukan retakan di 5 titik yang lokasinya berada di Dusun Tompak RT 2/RW 5, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri. Rekahan pertama berukuran lebar 3 CM dan panjang 7 M.

Rekahan kedua, terjadi retak-retak dengan lebar 2 di tiga titik dengan panjang masing-masing 4 M,  3 M,  2 M dan 4,5 M. Juga terjadi bagian badan jalan yang ambles turun sekitar 10 CM.

Tim Gabungan telah mengambil langkahg darurat. Yakni berkoordinasi dengan Ketua RT dan Ketua RW serta Kades, untuk melakukan antisipasi dan deteksi dini. Kepada masyarakat diserukan untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Bersama- sama warga masyarakat dan pamong desa melaksanakan kerja bakti. Yakni melakukan perbaikan ringan, menutup retakan permukaan badan jalan memakai adonan cor beton.

Juga melakukan pembenahan drainase dan pengaturan saluran, agar aliran luapan air hujan dapat diarahkan ke bagian lain yang tidak retak.

Mengalihkan arus lalu lintas, utamanya kendaraan dengan muatan bertonase berat ke jalur lain. Tujuannya, untuk menghindarkan fatalitas kerusakan badan jalan.

Bambang Pur