MAGELANG (SUARABARU.ID)- Sebanyak 238 pemuda-pemudi Budhhis seluruh Indonesia mengikuti Yobbana Dhamma Samaya ( pertemuan para pemuda-pemudi Buddhis) di Magelang selama empat hari 15-18 November 2022.
“Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Yobbana Dhamma Samaya. Sebelumnya di tahun 2015 lalu juga pernah dilaksanakan di Magelang,” kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi kepada wartawan di sela-sela pembukaan acara tersebut, Rabu (16/11/2022).
Supriyadi mengataan, selain diikuti 238 kaum muda Buddhis, pada kegiatan tersebut juga melibatkan 50 orang pemuda-pemudi lintas agama (Islam, Kristen, Katholik dan Hindhu) di Kabupaten Magelang.
Menurutnya, pada kegiatan tersebut para pemuda-pemudi lintas agama tersebut membaur bersama dengan para kaum muda Buddhis. Dengan tujuan, membangkitkan kebersamaan dan cinta tanah air.
“Mereka bersama untuk tidak mencampuri agamanya masing-masing, melakinak untuk meyakini agama dengan baik yakni membangun kebersamaan dan meningkatkan kerukunan beragama,” katanya.
Ia menambahkan, pada Yobbana Dhamma Samaya tersebut para peserta mendapatkan materi tentang moderasi beragama, pembekalan bela negara, pengembangan diri pemuda Buddhis, motivasi pemuda.
Selain itu, para peserta juga akan melakukan Susur Jalan yakni melakukan perjalanan sejauh 3 kilometer dari Candi Mendut ke Candi Borobudur dan melewati Candi Pawon.
“Sesampainya di Candi Borobudur mereka akan melakukan pradaksina ( berjalan searah jarum jam) mengelilingi Candi Borobudur,” katanya.
Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo mengapresiasi kegiatan yang berlangsung hingga 18 November tersebut,sebagai forum dan salah satu tonggak kebersamaan para pemuda Buddhis menggelorakan moderasi beragama.
Menurutnya, kegiatan Yobbana Dhamma Samaya tersebut merupakan salah satutonggak kebersamaan para pemuda dalam menggelorakan dan menggaungkan semangat moderasi.
“Kebersamaan dan toleransi dapat menjamin terjalinnya kehidupan yang rukun, penuh pengertian, saling hormat menghormati di antara satu dengan yang lainnya. Ketenteraman, kedamaian, dan keteduhan dalam kehidupan beragama pada akhirnya akan menyumbang terciptanya perdamaian dunia,”katanya.
Ia berharap, Yobbana Dhamma Samaya dapat menjadi momentum dalam merealisasikan program restorasi Borobudur yang berfokus pada nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari situs Borobudur yang bersifat universal, inklusif, yang dapat diterima oleh semua masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik kegiatan yang diinisiasi Kementerian Agama melalui Binmas Buddha.
“Ini merupakan berita yang baik, di mana anak-anak muda khususnya para pemuda Buddha bertemu dan berdiskusi. Kegiatan ini juga menarik karena diikuti pemuda lintas agama yang berasal dari agama Islam, Kristen, Katholik dan Hindhu,” katanya.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif dan bisa menjadi modal sosial dalam menjalani hidup di masyarakat.W.Cahyono.