Demikian dikedepankan Bupati Indrata Nur Bayu Aji, Senin (7/11), saat meninjau tanggul jebol di Dusun Nglaos, Desa Banjarejo Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Mitigasi harus lebih digalakkan, untuk mengurangi dampak resiko bencana. Terlebih dengan kondisi topografi Kabupaten Pacitan yang bergunung dan berbukit.
Kata Bupati, mitigasi harus lebih digalakkan lagi, disamping kita juga sudah menyusun rencana kontijensi (Renkon). Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Senin (7/11) Bupati mengunjungi kegiatan kerja bakti bersama yang dilakukan masyarakat untuk menambal tanggul yang jebol.
Kerja bakti massal ini melibatkan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Seperti diketahui, tanggul permanen di Dusun Nglaos, Desa Banjarejo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, mengalami jebol sepanjang sekitar 10 Meter (M).
Penahan Banjir
Pada hal selama ini, tanggul itu menjadi benteng penahan banjir. Guna mengantisipasi banjir susulan, dilakukan kerja bakti masal masyarakat bersama unsur instansi pemerintah terkait. Yakni untuk melakukan tindakan darurat penambalan bagian yang jebol, dengan memasang sandbag atau karung berisi pasir.
”Upaya gotong royong masyarakat ini sangat efektif, karena bisa meminimalisir dampak jika terjadi hujan deras dan sungai meluap,” jelas Bupati sembari menjelaskan sebenarnya ini bukan kewenangan Pemkab namun BBWS Bengawan Solo.
Untuk itu, pihaknya tetap berkoordinasi dan mengomunikasikan persoalan tersebut dan berharap akan ada penanganan segera. ”Kami sudah menyampaikan usulan, karena keberadaan tanggul ini sangat penting untuk melindungi permukiman dan pertanian,” ujar Kades Bandarejo, Pambudianto.
Bambang Pur