blank
Sinawang Suwung Ramalan Keuangan Zodiak Aries Taurus Scorpio Libra

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Sebagai pemilik anabul khususnya kucing, Anda pastinya selalu ingin hewan peliharaan sehat dan lincah. Namun, merawat kucing adalah hal yang susah-susah gampang, apalagi ketika kucing Anda jatuh sakit.

Dilansir dari Suara.com jika kucing sakit, gejala-gejalanya seringkali sulit dilihat, sehingga Anda perlu sering-sering memeriksanya.

Makanya, jika kucing Anda mengalami 5 gejala ini, Anda perlu membawanya ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berikut tanda kucing sakit seperti dirangkum dari Vet Cornell, VCahospitals, dan Petmd.

Baca Juga: Mungkinkah Kucing dan Hamster Dipelihara Bersamaan? Simak Lima Tips untuk Mencobanya

1. Muntah-Muntah

Ketika kucing muntah-muntah, ada dua hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu apa yang dimuntahkan dan seberapa sering muntahnya.

Jika kucingmu memuntahkan bulu, hal itu normal selama tidak terlalu sering dilakukan. Sebab bulu yang dimuntahkan berupa hasil dari perilaku grooming (menjilat bulu) yang tidak dapat dicerna.

Untuk mengurangi muntah bulu atau hairball, Anda bisa memberikan kucing makanan khusus pencegah hairball yang mengandung kadar serat tinggi.

Baca Juga: Kucing Mengalami Cacingan? Simak Tips Menghilangkan Cacingan dan Penularan Pada Kucing

Namun, jika yang dimuntahkan makanan, darah, atau air, kamu perlu waspada. Bisa saja kucing Anda memiliki masalah pencernaan yang disebabkan oleh makanan, alergi, atau infeksi.

2. Buang Air Sembarangan

Suka kesal dengan kucing Anda yang tidak pernah buang air di litterbox atau kotak pasirnya, tapi malah di tempat-tempat yang tidak seharusnya, seperti di di bawah meja, pojok ruangan, atau malah di kasur Anda?

Buang air sembarangan bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu stres atau penyakit. Jika sebelumnya kucing Anda tidak pernah buang air sembarangan, tetapi baru mulai melakukannya setelah ada perubahan situasi di rumah Anda, seperti adanya hewan piaraan baru atau orang yang tidak ia kenal, itu pertanda kucing sedang stres.

Baca Juga: Sebabkan Keracunan, Lima Makanan Yang Tak Boleh Dikonsumsi Kucing

Namun, jika keadaan rumah Anda normal-normal saja, buang air sembarangan bisa saja merupakan gejala gangguan pada ginjal atau kandung kemih. Anda juga perlu mengecek apakah kucing Anda buang air lebih banyak atau sedikit dari biasanya, dan apakah kucing Anda mengalami kesulitan ketika buang air.

3. Kotoran Berubah Warna dan Tekstur

Kotoran kucing bisa menunjukkan kesehatannya. Menurut WebMD, kotoran kucing yang normal biasanya berwarna coklat tua dengan tekstur yang tidak terlalu keras maupun lembut. Makanya, sesekali kamu perlu mengecek kotoran yang ada di litterbox kucing Anda.

Apa kotoran kucing Anda warnanya berbeda dari biasanya? Jika kotoran kucing berwarna hijau, hitam, atau merah, hal itu bisa disebabkan oleh gangguan hati atau pencernaan. Jika kotorannya berbintik-bintik putih, itu adalah gejala infeksi cacing.

Baca Juga: Taukah Anda Kapan Kucing Merasa Tidak Nyaman dan Kesal?

Bagaimana jika tekstur kotoran terlalu keras atau lembut, atau malah cair? Mungkin kucing Anda mengalami konstipasi atau alergi makanan tertentu, contohnya susu sapi.

Jika kotorannya terlalu cair, itu pertanda kucing Anda mengalami diare, dan sebaiknya Anda membawanya ke dokter hewan. Diare yang berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan dehidrasi yang berbahaya bagi kucing Anda.

4. Bersembunyi di Tempat Sempit dan Tertutup

Jika kucing Anda biasanya selalu manja dengan Anda dan berkeliaran di seluruh penjuru rumah, tapi tiba-tiba dia bersembunyi di tempat yang sempit dan tertutup serta tidak mau keluar, mungkin sebenarnya kucing Anda sedang sakit.

Baca Juga: 4 Manfaat Tanaman Kumis Kucing bagi Kesehatan, Simak yuk..

Seperti manusia, jika kucing sedang sakit, mereka cenderung tidak ingin diganggu dan mencari tempat-tempat yang sepi. Alasan kucing bersembunyi juga berkaitan dengan instingnya. Di alam liar, seekor kucing yang sedang sakit bisa menjadi sasaran empuk hewan pemangsa, sehingga mereka akan memilih untuk berlindung di tempat-tempat tersembunyi.

5. Berhenti Grooming

Menjilati bulu sendiri atau grooming sudah menjadi kebiasaan wajib para kucing untuk merawat diri, sehingga Anda perlu waspada ketika kucing Anda mulai jarang atau malah berhenti melakukannya sama sekali.

Kucing yang berhenti melakukan grooming akan mudah dilihat dari bulunya yang terlihat kotor dan menggumpal, terutama bagi kucing berbulu panjang.

Baca Juga: Lima Tips Merawat Kucing Untuk Pemula

Jika kucingmu mengalami obesitas atau sudah berusia tua, yaitu tujuh tahun ke atas, bisa saja tubuhnya sudah tidak seluntur dulu lagi, sehingga dia tidak bisa menjangkau bagian tubuh yang sebelumnya biasa ia jilati.

Kucing Anda juga mungkin saja mengalami penyakit persendian seperti artitis yang membuatnya kesakitan ketika bergerak, sehingga akan kesulitan menjilat bulunya.

Jika kucing Anda mengalami lima gejala di atas, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter hewan. Semakin cepat Anda memeriksakan keadaan kucing Anda, semakin cepat dokter hewan bisa mengatasi masalah kesehatan yang ia alami.

Bahkan, jika kucing sekilas terlihat sehat-sehat saja, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mencegah penyakit yang tidak diinginkan. Semoga kucing Anda sehat selalu ya!