Mahasiswa asal Prancis yang jadi volunteer di USM, Baptiste Anse mengikuti kuliah Struktur Kayu. (Foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Suasana kelas Struktur Kayu pagi ini sangat berbeda. Dengan menggunakan dresscode batik yang menjadi salah satu warisan/budaya dari Indonesia, semua mahasiswa tampak bangga menggunakannya.

Para mahasiswa ini menggunakan batik untuk memperkenalkan salah satu budaya Indonesia itu kepada mahasiswa asing yang berkunjung ke kelas Struktur Kayu tersebut. Dia adalah Baptiste Anse, mahasiswa asal Prancis yang sedang menjadi volunteer di USM.

Baptiste Anse bermain permainan tradisional Indonesia, Congklak. (foto:humas USM)

Kelas hari itu juga terasa berbeda karena kelas hari ini terasa lebih santai karena tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Kegiatan belajar mengajar diganti dengan sesi tanya jawab dan sesi perkenalan budaya Indonesia seperti pengenalan makanan tradisional dari Semarang yaitu Lumpia Semarang dan pengenalan permainan tradisional Indonesia yaitu permainan congklak kepada Baptiste Anse.

”Kami memilih memperkenalkan Lumpia Semarang ini karena makanan tradisional ini merupakan makanan khas dari Semarang. Selain itu, kami juga memperkenalkan permainan tradisional dari Indonesia yaitu permainan congklak. Permainan ini merupakan permainan yang cukup familiar di Jawa, sehingga kami memilih permainan ini untuk kami kenalkan ke Baptiste,” ujar Nova Amalia, selaku ketua mata kuliah Struktur Kayu.

”Kami membawakan lumpia Semarang agar bisa dicoba oleh Baptiste dan kami juga bermain congklak bersama” tambahnya.

Nur Fithriani F. C., S.T., M.T. dosen pengampu mata kuliah Struktur Kayu di Teknik Sipil USM mengatakan, pihaknya senang sekali karena mendapatkan kesempatan dari Bina Bahasa Jaya (BBJ USM) untuk berkolaborasi dengan mahasiswa asing ke kelas Struktur Kayu.

Melalui pertemuan itu, pihaknya memperkenalkan budaya dari Indonesia dan dia juga bisa mengetahui budaya di Prancis.

”Kesempatan itu juga menjadi salah satu media pembelajaran untuk mahasiswa Teknik Sipil USM untuk lebih mengeksplor lagi kemampuan berkomunikasi mereka,” ungkapnya.

Ulin, salah satu mahasiswi kelas Struktur Kayu mengaku antusias dengan kedatangan mahasiswa asing terebut.

”Saya sangat senang bisa bertemu dengan Baptiste, karena kami bisa saling berbagi berbagai macam hal dari dua negara, yaitu Indonesia dan Prancis. Kesempatan ini menambah wawasan saya mengenai dunia luar. Saya berharap, ada banyak kesempatan seperti ini lagi di masa depan,” ujarnya.

Muhaimin