blank
Tim KSR PMI Kota Semarang, saat menjalankan tugas sosial kemanusiaan, mengevakuasi korban kecelakaan bersama anggota Sat Lantas Polrestabes Semarang. Foto : Dok KSR PMI Kota Semarang

Untuk itu Wiwit juga berharap, perekrutan relawan dari KSR unit Perguruan Tinggi dapat dipermudah, untuk memperkuat PMI. Sebab secara umum, idealnya untuk menjadi relawan PMI harus sudah dinyatakan lulus, dalam Diklat dasar 120 jam.

“Ayo masuk tanpa harus melalui, ikut Diklat/Diksar. Langsung diterima di (KSR) Kota Semarang. Karena (Relawan) sebagai ujung tombak harus terpenuhi personilnya dulu,” ajaknya.

Menjawab terkait sertifikasi relawan, Wiwit kembali menegaskan adanya alokasi pembinaan relawan, yang terstruktur dari pelatihan dasar sampai spesialisasi terlebih dahulu,

“Tahun ini sudah ada 2 spesialisasi yang diadakan, yaitu PP (Pertolongan Pertama) dan Pemetaan (Kebencanaan). Rencana yang kedua itu adalah Shelter dan Assesment (pendataan) kalau gak salah. Itu rencana ada 17 spesialisasi yang tiap tahunnya 4, 4, dan terakhirnya 1,” ujarnya.

Komandan KSR Unit Markas PMI Kota Semarang, Rizwan Riska Afahni mengungkapkan, kepanitiaan mengakomodir personel KSR dari berbagai angkatan. Hal itu merupakan pesan dari para senior, untuk merekatkan para relawan.

“Dari hasil kita anjangsana dan silaturahmi kami mendapatkan motivasi dan spirit dari para senior yaitu harus tetap mempertahankan dari generasi ke generasi yaitu kebersamaan, kerelaan dan ketabahan. Dan itu harus diterapkan dari generasi ke generasi.” urainya.