JEPARA(SUARABARU.ID) – Polres Jepara akan memburu pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita yang jasadnya ditemukan sudah membusuk di Dukuh Sawahan, Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Jepara AKBP Warsono dalam wawancara khusus dengan suarabaru.id, Sabtu (29/10-2022).
Dugaan bahwa wanita yang jasadnya ditemukan pada Jumat (28/10/2022), adalah korban pemburuan semakin menguat, sebab di samping jasadnya dibungkus dengan tas laundry besar, Polres Jepara mendapati luka memar pada kepala dan leher korban.
“Satreskrim telah meluncurkan tim khusus untuk mengungkap dan memburu pelaku,” kata AKBP Warsono.
Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M. Fachrur Rozi menjelaskan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan bersama tim identifikasi dan Puskesmas Bangsri. Saat ditemukan, korban mengenakan baju lengan panjang berwarna kuning dan celana panjang berwarna hitam. Kondisi mayat sudah membusuk dengan ditandai adanya kulit yang sudah menghitam dan sudah ada belatung pada mayat.
“Hasil visum luar, terdapat memar pada kepala bagian kanan, memar pada bagian leher, terdapat 2 gigi palsu di bagian atas, dan kondisinya dalam keadaan menstruasi,” katanya.
Dilihat dari kondisinya yang sudah membusuk, saat ditemukan korban sudah meninggal antara 3 sampai 4 hari.
“Identitas korban belum teridentifikasi. Identitas primer menunggu hasil tes DNA mayat/korban dengan keluarga,” kata Rozi.
Namun dari identitas sekunder, seorang suami meyakini bahwa mayat perempuan tersebut adalah istrinya yang bernama Krisnawati. Keyakinan itu didasarkan fakta yang bersangkutan pergi dari rumah pada hari Minggu mengenakan pakaian sama seperti yang dipakai mayat, memiliki 2 gigi palsu di bagian, dan kondisi menstruasi pada mayat sama seperti kondisi istrinya. Suami juga meyakini berdasar terdapatnya bekas luka yang merupakan ciri istri yang bersangkutan.
Kasat Reskrim Rozi menyebut, pihaknya melakukan otopsi mayat untuk mengetahui penyebab pasti kematian dan menunggu hasilnya. Tim juga melakukan penyelidikan terkait dengan kematian korban mengingat kematian korban tidak wajar.
Kakak korban Kris Marjono berharap, kasus ini cepat terungkap.
Hadepe