blank
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kedua dari kiri) didampingi Bupati Indrata Nur Bayu Aji (kiri) dan Forkompimda Pacitan, meninjau lokasi bencana tanah bergerak.(Dok.Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menawarkan solusi relokasi untuk memindahkan warga yang menjadi korban bencana tanah bergerak, ke tempat yang aman. Tawaran ini disampaikan Jumat (28/10), saat meninjau ke wilayah bencana di Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.

Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke Kabupaten Pacitan untuk meninjau daerah terdampak bencana tanah bergerak di wilayah Kecamatan Sudimoro. Gubernur datang menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan Desa Sukorejo Kecamatan Sudimoro.

Kedatangan orang nomor satu di Jatim itu, disambut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Forkopimda, Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Camat Sudimoro beserta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Melihat kondisi bencana tanah bergerak yang terjadi di wilayah ujung timur Kabupaten Pacitan tersebut, Gubernur menawarkan solusi untuk memindahkan warga yang tinggal di kawasan rawan ke tempat aman. Adapun tempat relokasi akan menggunakan lahan milik Pemprov Jatim.

”Nanti anggaran untuk membangun (rumah baru) dari BTT (Beaya Tidak Terduga-Red) per unit Rp 50 juta dari Pemprov,” tandas Gubernur sambil menambahkan kalau mungkin Pemkab atau masyarakat akan menambah kelengkapan, itu sangat baik.

Memberikan Bantuan

Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur meninjau calon tempat relokasi korban terdampak bencana di Desa Sukorejo. Gubernur bersama rombongan juga melihat langsung rumah warga yang retak di Desa Ketanggung, dan memberikan bantuan paket kebutuhan pokok bagi warga terdampak.

Mengenai tawaran relokasi pemukiman warga terdampak, Gubernur menyatakan bahwa semua itu tergantung pada kesediaan masyarakat. Pemprov masih akan membicarakan lebih lanjut bersama Pemkab, Kecamatan, dan Pemerintah Desa.

Sementara itu menurut Bupati Indrata Nur Bayuaji jumlah warga yang memungkinkan direlokasi sebanyak 36 KK. Jumlah itu merupakan akumulasi dampak bencana di 3 desa di Kecamatan Sudimoro. Yaitu Sukorejo, Ketanggung, dan Karangmulyo.

”Tapi bisa saja jumlahnya berkurang, tergantung masyarakat mau atau tidak direlokasi ke tempat baru,” kata Bupati saat mendampingi Gubernur di lokasi lahan calon relokasi.

Menurut Bupati, data warga terdampak tanah retak sampai saat ini belum bersifat final. Sebab hingga kini masih terus melakukan pemutakhiran data sesuai perkembangan terkini.

Bambang Pur