blank
Fabio Quartararo/dok

(SUARABARU.ID) – Tim Monster Energy Yamaha menatap balapan terakhir pada MotoGP 2022 dengan perasaan yang tidak menentu.

Pasalnya, Fabio Quartararo yang merupakan pembalap andalan tim pabrikan Garpu Tala dalam posisi tertinggal 23 poin di belakang sang pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia (tim Lenovo Ducati).

Bagnaia hanya butuh finis di posisi ke-14 pada Grand Prix (GP) Valencia, 6 November mendatang, untuk menjadi juara dunia baru kelas utama MotoGP.

Quartararo bisa mempertahankan gelarnya jika menjadi pemenang GP Valencia, dan Bagnaia finis di luar 15 besar.

‘’Kami harus menciptakan motor yang lebih cocok untuk balapan dalam satu paket. Motornya harus lebih disesuaikan dengan rival-rival kami,’’ kata Quartararo seperti dikutip dari Paddock-GP.

Managing Director Yamaha Lin Jarvis mengakui motor yang dimiliki saat ini terlemah di grid.

Yamaha menjadi satu-satunya pabrikan yang menggunakan mesin Inline-4.

Menurut Quartararo, Yamaha bukan hanya lemah dalam kecepatan, melainkan juga kurangnya cengkeraman pada ban belakang.

‘’Selain kekurangan tenaga, kami juga kekurangan cengkeraman pada roda belakang,’’ ungkapnya.

El Diablo (Si Iblis), julukan Quartararo, merasa kecepatannya sangat baik saat latihan tapi itu tidak sama ketika balapan.

Si Iblis akan berjuang sendirian untuk mempertaruhkan titelnya.

Di tim Yamaha, cuma El Diablo yang bisa kompetitif.

Sementara tiga rekannya, Franco Morbidelli, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami sama sekali tidak kompetitif di trek.

mm