SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuka cabang baru di Korea Selatan.
Kepastian ini ditandai dengan berlangsungnya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMS dengan Tongmyong Univeristy (TU) pada peringatan Hari Jadi ke-64 tahun Universitas Muhammadiyah Surakarta.
“Penandatanganan MoU dengan Tongmyong Univeristy terkait pembukaan kelas di TU .Perlu disampaikan, selama ini UMS telah bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di luar negeri dalam bentuk kredit transfer dan double degree. Bentuknya yakni mahasiswa selama dua tahun belajar di UMS dan dua tahun berikutnya di Seoul Korea Selatan”, tandas Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif MSi dalam pidatonya pada peringatan 64 tahun Unibersitas Muhammadiyah Surakarta yang berlangsung di Edutorium kampus setempat, Senin (24/10).
President Tongmyong Univeristy Chun Ho Hwan kepada wartawan yang menemui mengatakan, urusan yang akan dibuka Universitas Tongmyong adalah teknologi informasi (TI) dengan beberapa kompetensi seperti software dan keamanan informasi.
Mengenai kurikulum yang akan dijalankan bakal didiskusikan antara kedua kampus . Setelah ada kesempakatan maka hasilnya ditawarkan kepada mahasiswa UMS.
Perkuliahan akan dilakukan dua tahun pertama di sini (UMS) dan dua tahun berikutnya berada di Korea Selatan.
Kerja sama yang terjalin memiliki tujuan dalam menciptakan masyarakat Indonesia belajar mengenai TI. Perlu disampaikan Korea Selatan sangat maju di bidang teknologi informasi terutama pada konudktor, perangkat lunak dan komputer.
Di sisi lain diharapkan mahasiswa yang belajar di Korea bersedia bekerja di negeri Ginseng manakala mereka tidak mau balik ke Indonesia. Perlu diketahui populasi di Korea Selatan mengalami penurunan tajam.
“Sehingga kami butuh tenaga kerja dari Indonesia. Kerja paruh waktu di Korea Selatan bisa mendapat gaji yang besar. Kerja jadi tukang cat selama sebulan bisa mendapat gaji 20 Juta, ”terangnya
Masih dalam kesempatan sama Wakil Rektor V Prof Supriyono ST,MT PhD yang mendampingi mengatakan,
UMS membuka cabang di Korea Selatan bukan untuk penduduk setempat tetapi bagi mahasiswa asing yang ada di sana.
Di antara mahasiswa asing itu ada yang dari Indonesia. Perlu disampikan UMS juga ,menerima mahasiswa asing dan mereka bisa saja ditarik ke cabang yang ada di Korea Selatan dengan pertimbangan lebih dekat dengan negeri asalnya.
Melalui cara ini mahasiswa asing menjadi tertarik selain itu kondisi Korea Selatan saat ini sedang rising up.
“Kita membangun kerja sama dengan Korea Selatan sejak tahun 2016/2017. Saat itu pengantar mahasiswa dari Indonesia masih menggunakan bahasa Inggris bagi mahasiswa S1,” jelasnya.
Bagus Adji