blank
Even Borobudur Marathon diharapkan bisa masuk dalam kalender atletik dunia. Foto: bormar

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, berharap lahirnya wajah baru yang menjadi juara, pada lomba lari bergengsi Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng, yang dihelat di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, pada 12-13 November mendatang.

Penyelenggaraan Borobudur Marathon (Bormar) 2022, digelar secara terbuka dengan melaksanakan tiga mata lomba, yaitu Elite Race nomor marathon (42,195 km), Young Talent 10 km dan Tilik Candi Half Marathon (21,097 km).

”Kami menginginkan munculnya wajah-wajah baru di podium Borobudur Marathon 2022, baik itu di nomor marathon, half marathon, dan 10 km. Mereka bisa menjadi putra-putri terbaik Indonesia masa depan, untuk nomor lari jarak jauh,” kata Tigor, saat dihubungi Sabtu (22/10/2022).

BACA JUGA: Sukses Gelar Road Race, Latifun: Jepara Bisa Menjadi Tuan Rumah One Prix

Menurut dia, pihaknya selalu memonitor perkembangan Bormar. Saat Bormar 2020 dan 2021, dia mengapresiasi kreator orang-orang di belakangnya, Pemprov Jateng, Pemkab, Yayasan Borobudur Marathon, dan aparat, yang meskipun pada masa pandemi covid-19, masih bisa mengadakan dengan inovasi dan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Tahun ini, imbuhnya, even-even lari di Tanah Air sudah mulai menampakkan diri, termasuk Bormar. Ditegaskannya, PB PASI turut senang dan mendukung agenda Bormar, yang kembali bersifat terbuka, dengan melibatkan 5.000 pelari di nomor half marathon, dan sekitar 47-50 runner Nasional untuk nomor marathon.

Dia juga melihat, Bormar tak hanya berdimensi pada aspek olahraga, namun juga menggerakakan sektor pariwisata dan ekonomi.

BACA JUGA: PT. PLN IP Semarang PGU dan IZI Melaksanakan Program Bantuan Bapak Asuh Baduta Stunting

”Kami berharap, seiring dengan pandemi yang lebih terkontrol, Borobudur Marathon bisa terlaksana dengan baik, dan tetap eksis. Saya optimistis dengan pengorganisasian yang cermat, dan mengedepankan kehati-hatian, agenda ini bakal lancar, dan mampu menjalankan perannya sebagai ajang kaderisasi pelari berbakat,” tambahnya.

Terkait dengan upaya untuk menjadikan Bormar sebagai World Major Marathon Series, seperti Boston, Berlin, New York, London, Chicago, dan Tokyo Marathon, Tigor menyebut, semua tergantung dengan keseriusan panitia dalam memenuhi persyaratan.

Beberapa persyaratan itu meliputi penyelenggaraan even, yang tiap tahun semakin bagus, jumlah peserta asing, broadcast yang memadai, prosedur keselamatan, dan lain-lain.

”Banyak yang harus dipenuhi. Tapi harapan kami, ajang ini paling tidak bisa menjadi kalender dalam World Athletics, sehingga bisa mendunia,” pungkasnya.

Riyan