gempa
Wilayah Temanggung dalam kurun waktu hampir 12 jam pada Kamis (20/10/2022) diguncang gempa bumi sebanyak tiga kali dengan magnitude rendah, yakni 2,4 skala Richter hingga 2,6 skala Richter. Foto: Dok, BPBD Kabupaten Temanggung

TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)- Dalam kurun waktu hampir 12 jam, gempa bumi dengan skala kecil menguncang wilayah Kabupaten Temanggung, Kamis (20/10/2022).  Gempa bumi tersebut tejadi pada  pagi hari sebanyak dua kali  dan satu kali di sore hari.

“Kekuatan gempa tersebut sangat kecil, yakni 2,4 skala Richter hingga 2,6  skala Richter,” kata Kepala Pelaksana  Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi  yang dihubungi, Kamis ( 20/10/2022) sore

Toifur mengatakan, gempa bumi tersebut terjadi pada Kamis ( 20/10) pagi sebanyak dua kali yakni pada pukul 07:23:53 WIB dan 07.59:36 WIB. Kemudian gempa susulan terjadi lagi pada pukul 16:22:21 WIB.

Menurutnya, guncangan  gempa bumi  yang pertama dengan magnitude 2,6 skala Richter dengan  episentrum  6 kilometer sebelah tenggara Temanggung dan dengan kedalaman 13 kilometer.

Kemudian, gempa susulan enam menit setelah gempa pertama, tepatnya pada pukul 07.59:36 WIB berada di 12 kilometer tenggara Temanggung dengan kedalaman 10 kilometer dengan magnitude 2,5 skala Richter.

Sementara itu, gempa ketiga terjadi pada pukul 16:22:21 WIB berada di 10 kilometer barat daya Temanggung dengan kedalaman 10 kilometer dengan kekuatan gempa 2,4 skala Richter.

Menurutnya, meskipun terjadi tiga kali gempa bumi, namun pihaknya tidak menerima adanya  laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa manusia  akibat gempa bumi tersebut . Karena, guncangan gempa tersebut sangat kecil.

“Guncangan gempa tersebut sangat kecil yakni 2,4 skala Richter hingga 2,6 skala Richter,” katanya.

Ia menambahkan, guncangan gempa bumi dengan kekuatan kecil tersebut diduga karena adanya aktivitas sesar lokal yang belum teridentifikasi.

“Namun, melihat cakupan epicentrumnya potensi juga karena  sesar aktif Merapi-Merbabu,” katanya.

Meskipun tidak terjadi kerusakan bangunan maupun korban jiwa manusia, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Pihaknya, juga meminta agar masyarakat  menghindari bangunan yang retak. Serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan.

“Kami juga menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya.  W. Cahyono