SEMARANG (SUARABARU.ID)– Konten kreator harus mampu menginspirasi dan mendorong setiap anak bangsa, untuk meningkatkan nasionalisme di era digital, yang sarat perubahan dan diwarnai derasnya arus informasi.
”Disrupsi karena inovasi teknologi, membuat komunikasi menjadi tanpa batas. Setiap individu seketika menjadi bagian dari warga dunia, dengan arus informasi setiap detik mengalir, semudah kecepatan jempol mengetik,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam sambutannya secara daring, pada acara Pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Konten Kreator untuk Nusantara (AKKuN), Minggu (16/10/2022).
Mekanisme pengaturan untuk menyikapi derasnya arus informasi dari dan ke dalam serta luar negeri, menurut Lestari, sudah dibuat dan diterapkan pemerintah.
BACA JUGA: Cegah Virus PMK, Lapas Terbuka Kendal Lakukan Vaksinasi Ternak Ruminasia
Meski begitu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, tantangan kerap muncul dalam berkomunikasi secara digital, pada keseharian masyarakat.
”Dalam dunia media sosial, sering dimanfaatkan untuk membentuk persepsi secara khusus dalam berbagai bidang. Tidak hanya dimanfaatkan terkait dukungan politik, yang merupakan dinamika yang khas menjelang Pemilu, tetapi juga di bidang lain, seperti ekonomi, sosial dan budaya,” ujar dia.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu mengungkapkan, media sosial yang seharusnya dimanfaatkan sebagai wadah untuk saling berbagi gagasan atau meneruskan informasi, kerap kali menjadi “arena perang” dagang di bidang ekonomi, bahkan propaganda di bidang politik.
BACA JUGA: Lari 14K, Ganjar ‘Mengkis-mengkis’
Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu sangat berharap, pada kondisi apa pun, konten kreator harus mampu menyajikan konten edukatif, informatif dan berorientasi perubahan, dan menebar pesan-pesan kebangsaan secara positif.
”Jangan sampai arus modernisasi menanggalkan martabat kemanusiaan, integritas diri dan nilai luhur kebangsaan,” pinta Rerie.
Apalagi, tambahnya, per Januari 2022, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia, dengan tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 73,7 persen dari total populasi.
Dengan potensi itu, Rerie sangat berharap, Asosiasi Konten Kreator untuk Nusantara harus mampu menginspirasi anak bangsa, untuk tetap berdiri kokoh di atas pilar dan konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika, demi memperkuat nasionalisme setiap anak bangsa.
Riyan