KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Anggota Komisi VII DPR RI, H Abdul Kadir Karding, mengatakan, masyarakat perlu persiapan menghadapi resesi ekonomi dunia. Dia mengharap pemerintah menjaga kesehatan ekonomi dengan mengandalkan pasar dalam negeri dan banyak menyerap produksi masyarakat.
Anggota DPR RI dari fraksi PKB itu mengatakan hal tersebut pada acara sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di Posko AKK kompleks Perumahan Bumirejo, Mungkid, hari ini Sabtu (15 Oktober 2022). Acara itu juga diisi dengan pengajian yang dihadiri kaum ibu.
Dikatakan, setelah pandemi hampir tiga tahun, negara kita masih lebih baik dari negara lain. Baik dari sisi ekonomi, maupun penanganan pandemi.
Namun ada isu resesi ekonomi dunia, yakni kondisi ekonomi dunia sedang drop atau anjok. Akibatnya orang sulit untuk berbelanja, karena tingkat penghasilannya tidak sesuai dengan harga barang. “Tabungan minus, masyarakat banyak hutangnya,” katanya.
Terkait isu tersebut dia sering menyampaikan agar warga mengantisipasi resesi dunia. Walau menurut pemerintah, kita relatif aman. “Tetapi ada baiknya kita melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa itu perlu diantisipasi,” tandasnya.
Diingatkan, kita tidak tahu ketahanan sosial ekonomi kita seberapa jauh. Oleh karena itu warga perlu punya bekal untuk produksi atau berdagang kecil-kecilan. Menurut dia yang penting bisa survive, memanfaatkan media sosial, berupa UMKM perorangan. “Maka, perlu digenjot pelatihan-pelatihan yang sifatnya ada hasilnya,” ujarnya.
Selain itu perlu mengubah gaya hidup. Banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi. Sebenarnya kalau dihitung dia cukup. Tetapi karena terlalu mendahulukan keinginan, bukan kebutuhan, akhirnya mengalami kekurangan.
“Melihat tetangga punya sesuatu juga ingin punya, melihat trendy YouTube, Facebook, kepingin juga. Itu perlu dijaga,” tegasnya.
Warga juga perlu belajar menginvestasikan sesuatu sekecil apa pun, yang penting produktif. Jadi semua yang dimiliki, aset ekonomi, harus produktif.
Kepada pemerintah dia mengharap mau menjaga kesehatan ekonomi. Selain itu mengandalkan pasar dalam negeri dan banyak menyerap produksi masyarakat,
seperti UMKM.
Juga harus menyiapkan masyarakat, karena ini keadaan sulit. Masyarakat harus belajar menabung dan bergaya hidup tidak berlebihan.
Selin itu bantuan pemerintah masih harus dilanjutkan. Tetapi datanya harus valid. Karena tidak sedikit keluhan masyarakat, banyak warga yang naik motor, rumahnya tembok, kemudinya bergelang emas, tetapi menerima BLT dan bantuan lain.
Itu efeknya tidak baik. Karena uang negara tidak tepat sasaran, kemudian membuat cemburu masyarakat kecil yang tidak mendapat bantuan. Akhirnya terjadi kekecewaan yang bisa berakumulasi.
Ditambahkan, seberapa penting sosialisasi kepada kaum ibu, menurut dia, itu sangat penting. Karena dalam rumah tangga kuncinya di tangan kaum ibu. Yang mengurus anak dan keperluan lain adalah ibu-ibu. Manajemen keuangan keluarga harusnya di tangan kaum ibu.
Eko Priyono