SALATIGA (SUARABARU.ID)- Menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat, mahasiswa USM harus menghindari tiga hal yakni ojo kagetan, ojo gumunan, dan ojo nesunan. Seseorang yang sering terkejut, dia akan sering heran, maka akan mudah marah. Orang seperti itu akan cenderung senang ketika temennya susah dan susah kalau temennya seneng.
Hal itu diungkapkan Rektor USM, Dr Supari ST MT dalam Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menegah (LKMM-TM) pada 14 Oktober 2022 di Bina Dharma Salatiga.
”Selain itu mahasiswa harus memantaskan diri, meningkatkan kualitas diri dengan selalu belajar, menimba ilmu, dan meningkatkan kompetensi dan soft skill,” kata Rektor yang dalam materinya mengangkat tema ”Tantangan Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0”.
Kegiatan yang dibuka Rektor USM, Dr Supari ST MT itu dihadiri antara lain para wakil rektor, para dekan fakultas di USM, kepala BAAK dan kepala BAUK.
Rektor mengatakan, tujuan kegiatan tersebut agar mahasiswa dapat melakukan manajemen diri sendiri. Setelah mengikuti kegiatan tersebut mereka diharapkan dapat dibagikan kepada anggota orma masing-masing.
”Mahasiwa harus bisa beradaptasi pada lingkungan, karena dunia ini selalu berubah. Perubahan ini harus diikuti mahasiwa dengan melek teknologi. Dengan teknologi semua orang bisa melakukan apa pun, dimana pun dan kapan pun. Contohnya, dulu waktu zaman saya tidak ada Hp, adanya telepon yang kebanyakan orang harus menghafal nomor telepon, namun dengan handphone orang-orang tidak perlu menghafal nomor, bahkan bisa bekerja atau kuliah dengan mudah dengan zoom,” ungkapnya.
Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun. Kali ini kegiatan diikuti 91 peserta. ”Peserta merupakan perwakilan dari organisasi kemahasiswaan (orma) antara lain perwakilan dari UKM Bulu Tangkis, UKM Bola Basket, HME, Himalika, Himatisi, HMJA, UKM Mapala, UKM Musik, UKM PIB,” tandasnya.
Muhaimin