blank
Lyna memamerkan salah satu produknya berupa sarung bantal dengan motif wayang. Foto: sb

GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membawa UMKM lokal Jateng go international. Sampai saat ini, Ganjar membuat sejumlah UMKM berhasil merambah pasar Jepang hingga Belanda, melalui berbagai program.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati mengungkapkan, sejumlah UMKM berhasil menembus Jepang, lewat program Lapak Jateng, Lapak Ganjar, dan pembinaan Pemprov Jateng. Ema mengatakan, ada 17 produk UMKM Jateng dengan berbagai komoditas, yang berhasil merambah Jepang.

”Di antaranya daster dari empat UKM, craft dari eceng gondok, tas dari goni, makanan kecil seperti keripik salak, keripik nangka, lanting oven, dan lain-lain,” kata Ema, dalam keterangannya di Semarang, Sabtu (15/10/2022).

BACA JUGA: Qatar 2022 Menanti Sang Dewa Free Kick

Ditambahkan dia, bukan hanya produk UMKM itu saja yang berhasil menembus pasar Jepang, berkat program gagasan Ganjar. Di Temanggung, imbuhnya, ada juga UMKM yang meraih prestasi serupa.

”Yang menggembirakan, sebanyak 10 ton kopi arabica posong dari Temanggung, dipesan oleh pasar Jepang. Bersama Dekranasda Jateng, membuka gerai UMKM yang menyasar ke bandara internasional Ahmad Yani dan Yogyakarta International Airport, serta toko-toko modern,” ungkapnya.

Tak hanya Jepang, UMKM asal Jateng melalui program pendampingan gagasan Ganjar ini, juga berhasil menembus pasar Belanda. Yakni UMKM kerajinan kain perca, Double Eight Craft milik Lyna Windiarti, yang telah dirintis sejak 2019 lalu.

BACA JUGA: ASN Undip Dilaporkan Mantan Istrinya, Diduga Palsukan Buku Nikah dan Cek Senilai Rp. 1 Miliar

Lyna, warga Kota Semarang ini mengaku, awalnya dia adalah seorang penjahit pakaian wanita. Dengan sisa kain perca yang ada, dia kumpulkan dan akhirnya muncul ide untuk mengolahnya kembali.

Di awal usaha, Lyna hanya menjual melalui jaringan pertemanan. Sampai saat Lyna mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng, yang digagas Ganjar, usahanya kian berkembang dan maju.

”Kontribusi Pemprov oke banget. Pertama itu saya dikasih pelatihan-pelatihan yang awal-awal itu saya ikut pelatihan HAKI, untuk mematenkan mereknya, supaya mereknya tidak dipakai orang,” ujar Lyna.

BACA JUGA: Bergerak Maju Melalui Kurikulum Merdeka

Kemudian dia ikut lagi pelatihan manajemen, yaitu pelatihan digital marketing. kemudian ikut pelatihan public speaking. ”waktu itu saya juga dapat dana hibah, yaitu untuk mengelola instagram untuk medsosnya,” sambungnya.

Dari sana, usaha Double Eight Craft milik Lyna, seperti produk sarung bantal, taplak meja, dan cover sofa, merambah pasar domestik seperti Sumatera dan Kalimantan, bahkan internasional, khususnya Belanda. Lyna pun berterimakasih ke Ganjar, yang selalu men-support UMKM.

”Adanya Lapak Ganjar juga yang membantu para UMKM. Kemudian kalau ada pameran-pameran, beliau selalu datang. istilahnya support pada kami, itu luar biasa,” lanjutnya.

BACA JUGA: Keren! MI Masalikil Huda Tahunan Borong Piala di Ajang Porsema KKMI 02

blank
Ganjar memperhatikan beberapa produk UMKM, yang dipamerkan dalam sebuah kesempatan. Foto: sb

Dalam kesempatan lain, Ganjar berkomitmen untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor UMKM. Menggandeng Bank Jateng, Ganjar memberikan bantuan pada 35 kabupaten/kota se-Jateng, untuk pengembangan UMKM, masing-masing Rp 1 miliar.

Tak hanya bantuan dana, Ganjar juga mengajak seluruh bupati/wali kota, untuk menjadi offtaker produk-produk UMKM. Jika ada kegiatan, belanja bisa dilakukan pada pelaku usaha kecil di daerahnya masing-masing.

Sebagai informasi, pada kebijakan Ganjar soal Pembangunan UMKM Jateng, Pemprov melakukan pembinaan kepada 3.528 UMKM, melakukan sertifikasi halal hingga 500 UMKM, perluasan akses pembiyaan untuk 900 UMKM, dan peningkatan kualitas SDM pelaku UMKM.

BACA JUGA: Soal 30 Ha Tambak Ilegal di Karimunjawa, Pemkab Diminta Mengambil Tindakan Sesuai Kewenangannya

Ganjar pun berhasil menggandeng Accor Group, yang membawahi hotel-hotel ternama, salah satunya Novotel. Nilai kerja sama dengan Acoor sebesar Rp 1,56 miliar per tahun, dan mencapai Rp 7,6 miliar selama lima tahun.

Melalui kerja sama ini, produk UKM seperti beras, telur, sayuran organik, kopi, ikan, makanan kecil, craft seperti box dari eceng gondok, bisa masuk hotel. Sebab itu, Ganjar sudah memperluas jaringan pemasaran untuk 2.162 UMKM.

Tim SB