longsor dan banjir
Pembersihkan material lumpur dan material pohon yang terbawa arus banjir dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Kenalan III, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dilakukan secara manual, karena akses jalan menuju lokasi bencana tidak bisa dilakui alat berat back hoe.Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU,ID)- Sebanyak 350 personil dari berbagai elemen dikerahkan untuk membersihkan material lumpur dan material pohon  yang terbawa arus banjir dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Kenalan III, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

“Ke-350 personil yang diterjunkan untuk membersihkan material lumpur dan pohon yang terbawa arus banjir dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Kenalan III tersebut, yakni  dari BPBD Kabupaten Magelang, Polres Magelang, Kodim 0705/ Magelang dan relawan lainnya ” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono, Rabu ( 12/10/2022).

Edi mengatakan, sebenarnya pembersihan material lumpur di lokasi bencana tersebut akan dilakukan dengan menggunakan alat berat. Pihaknya  juga telah berkoordinasi dengan DPU dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang untuk mendatangkan back hoe.

longsor dan banjir
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono. Foto: W. Cahyono

Namun, akses jalan menuju lokasi bencana alam tersebut tidak memungkinkan untuk dilewati alat berat. Akhirnya, pembersihan material lumpur tersebut dilakukan secara manual.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya ini masih mendata kerugian yang dialami warga  yang tertimpa bencana tanah longsor dan banjir.

Dari data sementara, kerugian atas bencana alam yang terjadi di lereng Bukit Menoreh tersebut yang bersifat material berupa kerusakan dua buah rumah dan satu buah kandang ternak. Selain itu, sebanyak sembilan ekor kambing, 13 ekor ayam dan 15 ekor menthog ( itik)  milik Puji Ismanto mati tertimbun longsoran.

“ Untuk kerugian material yang dialami warga Dusun Kenalan III yang terdampak akibat bencana alam ini, masih dalam penghitungan. Dan, tidak ada korban jiwa manusia,” katanya.

Ia menambahkan, dua buah rumah  yang rusak akibat bencana alam tersebut  milik Sri  Isah yang mengalami kerusakan sekitar 50 persen. Sementara rumah milik Kabito mengalami kerusakan di bagian dapur.

Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan pengungsian bagi dua kepala keluarga yang rumahnya terdampak langsung. Selain  dua rumah yang mengalami kerusahan parah, juga terdapat empat rumah lainnya yang berpotensi terdampak akibat bencana alam yang terjadi pada Selasa (11/10/2022) sore kemarin.

“Bagi empat kepala keluarga yang rumahnya  berpotensi terdampak akibat banjir dan tanah longsor tersebut, kami minta untuk lebih waspada terhadap adanya longsor susulan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait rusaknya  pipa jaringan air bersih di Dusun Kenalan III yang diakibatkan tanah longsor dan banjir tersebut, pihaknya juga telah mengirimkan bantuan tangki air bersih  untuk keperluan sehari-hari warga setempat.

Sedangkan untuk kerusakan pipa jaringan air bersih juga telah dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Menurutnya,  bencana tanah longsor tersebut disebabkan tebing di Bukit Menoreh tersebut longsor akibat hujan yang cukup deras mengguyur wilayah tersebut.

“Tebing yang longsor dengan ketinggian sekitar 50 meter dan panjang 30 meter. Tebing tersebut mempunyai  kemiringan sekitar 75 derajat dan berjarak dengan permukiman penduduk hanya sekitar 100 meter,” kata Edi. W. Cahyono.

baca juga;

Tertimbun Tanah Longsor, 11 Kambing dan 17 Menthog Terkubur Hidup-hidup