blank
Airlangga Hartarto (kiri), menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy (KHE) dengan Sumitomo Corporation, terkait pembangunan PLTA Kayan Cascade. Foto: khe

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) RI, Airlangga Hartarto, menegaskan, pemerintah terus menjalankan komitmennya, dalam penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Saat ini pemerintah membidik pencapaian EBT pada 2026, sebesar 23 persen.

Hal itu seperti yang disampaikannya, saat menghadiri acara penandatanganan kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy (KHE) dengan Sumitomo Corporation, terkait pembangunan PLTA Kayan Cascade.

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Hotel Fairmont, Jakarta, tengah pekan lalu. Hadir juga dalam acara ini, Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Dubes Jepang untuk Indonesia Mr Kanasugi Kenji, Head of Infrastructure Business Asia and Oceania Sumitomo Satoshi Matsui.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Jadi Instruktur Senam Bersama Ibu-Ibu di Grobogan

Ada pula Direktur Sumitomo Indonesia Kenichi Ishikawa, Chief Representative Sumitomo Corporation Jakarta Project Coordination Office Eko Permanahadi, Direktur Utama KHE Andrew Sebastian Suryali, Direktur Operasional KHE Khaeroni, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Utara Deddy Sitorus dan juga dihadiri wartawan Nasional dan internasional.

Diterangkan Airlangga, PLTA Kayan Cascade ada di Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan. Kapasitas PLTA ini sekitar 9.000 Megawatt, dan bakal menjadi PLTA terbesar di Indonesia.

”Pemerintah Indonesia menargetkan, sebanyak 23 persen dari keseluruhan energi, berasal dari energi renewable di tahun 2026.
Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan percepatan dari pekerjaan Kayan Energi. Kami berharap, tahun 2023 sudah kelihatan pekerjaan fisiknya,” pinta dia.

BACA JUGA: Hujan dan Angin Kencang, Puluhan Rumah di 3 Kecamatan di Grobogan Rusak

Airlangga juga menyampaikan, Presiden RI Joko Widodo, juga telah memrioritaskan pengembangan transisi energi. Dalam hal ini, pengembangan energi yang ada di Kalimantan. Jika sudah beroperasi, PLTA Kayan Cascade akan menjadi bagian komitmen Indonesia dalam Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Sementara itu, Moeldoko menegaskan, pembangunan PLTA Kayan Cascade merupakan komitmen bangsa Indonesia, terhadap gerakan Green Energy. Dikatakannya, proyek ini merupakan proyek monumental bagi Indonesia untuk menunjukkan pada dunia, bahwa negara ini punya semangat yang kuat dalam transformasi energi.

Sebagai informasi, KHE adalah pemrakarsa dan pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, yang terbagi dalam lima bendungan. Pada saat ini, KHE sedang melakukan pembangunan infrastruktur awal bendungan.

BACA JUGA: Perhutani Randublatung Berikan Fasilitas Kantor Bagi Pensiunan Kehutanan

PLTA Kayan Cascade memiliki nilai investasi lebih dari 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka itu setara Rp 258 triliun (asumsi kurs Rp 15.178 per dolar AS).

Diperkirakan pada 2023, akan dilanjutkan untuk membangun infrastruktur pendukung bendungan dan bangunan pengelak (diversion channel) bendungan, yang menjadi anak tangga pertama dalam tangga Cascade.

Satoshi Matsui dalam pidatonya sebelum penandatanganan menyatakan, dia percaya PLTA Kayan Cascade akan menjadi dasar dari sejarah Sumitomo berikutnya, yang akan berkontribusi pada program transisi energi Nasional di Indonesia, untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

BACA JUGA: Gestur Hendrar Usai Dilantik Jokowi Jadi Sorotan Warganet

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Mr Kanasugi Kenji pun percaya, kerja sama ini punya potensi besar, dan bisa menjadi contoh kerja sama masa depan di bidang energi antara Jepang dan Indonesia.

Seperti dikatakan Direktur Utama PT KHE, Andrew Sebastian Suryali, listrik yang dihasilkan PLTA Kayan Cascade ini, akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (PT ISI), dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.

Dengan terbangunnya PLTA Kayan, maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat, bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.

Dan pihak Sumitomo Corporation berencana, untuk mempromosikan kawasan ini kepada perusahaan-perusahaan di Jepang, yang sekarang ini mempunyai komitmen solid untuk menggunakan energi listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan.

Riyan