Oleh : Dewi Puspita Permana Sari
KEMAJUAN dunia informatika melaju sangat cepat. Seperti halnya dalam era globalisasi saat ini. Kemajuan teknologi infotmatika yang demikian pesat, maka tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kehadiran internet sangat memengaruhi kehidupan, baik dalam kegiatan pendidikan, sosialisasi, menjalin pertemanan, membagikan momen, dan tidak sedikit juga yang menggunakan untuk mencari uang atau memanfaatkannya untuk berbisnis.
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil, bukan siapa-siapa bisa menjadi besar dan terkenal karena adanya media sosial.
Bisa juga terjadi sebaliknya, yang semula sudah terkenal kemudian jatuh gara-gara unggahan di media sosial. Masyarakat menolak atau keberatan, sehingga yang bersangkutan mendapatkan hujatan dan cibiran. Akhirnya reputasi yang sudah dibangun jatuh terpuruk.
Menjadi Candu
Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya mem-posting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman.
Dalam media sosial, siapa pun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam berkomunikasi atau berinteraksi melalui internet, khususnya media sosial, sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan.
Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya.
Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul.
Manfaat media sosial memang sangat banyak. Bisa digunakan untuk berinteraksi dengan berbagai pihak, mencari teman lama yang puluhan tahun tidak bertemu, mengunggah kegiatan kita sehari-hari, bahkan bisa dimanfaatkan untuk berbisnis.
Sebaliknya, bahayanya pun tidak sedikit. Kita semua sudah tahu, banyak orang yang menjadi korban dengan adanya media sosial. Mulai dari mengajak berkenalan kemudian diajak untuk mengikuti hal yang terlarang atau pun meniru gaya dan tingkah laku dari apa yang dilihat di media sosial tersebut.
Mengganggu Kegiatan Belajar
Aktivitas di media sosial, bagi pelajar, bisa berakibat mengganggu kegiatan belajarnya. Terlalu sibuk dengan media sosial, membuat orang malas berinteraksi langsung dengan orang di sekitarnya, dan membuat orang terkadang kehilangan sopan santun karena mengikuti trend penggunaan bahasa yang biasa digunakan di media sosial.
Dampak buruk dari media sosial tidak dapat kita hindari, terlebih sebagai seorang remaja yang dalam usia mereka saat ini, sifat selalu ingin mengetahui segala hal baru sangat besar. Sebagai orang tua, di rumah atau pun di sekolah, sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan pembelajaran atau pun bisa mengawasi anak-anak kita untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Mereka harus mampu memfilter, memilih mana yang baik dan kurang baik. Menggunakan media sosial memang boleh, bahkan banyak manfaat yang kita peroleh. Tetapi jangan sampai lupa waktu untuk hal yang penting atau yang sudah menjadi kewajiban pelajar terutama belajar.
Sebaiknya kita mengatur dan membatasi diri, hanya mengakses link atau akun yang memang bermanfaat. Kita yang bisa menjaga dan melindungi diri sendiri dari bahaya internet, termasuk media sosial.
Begitu juga sebaliknya, kita yang tahu mana saja yang penting dan berguna bagi kita. Kita harus bijaksana dalam menggunakan media sosial untuk kepentingan sendiri.
Dewi Puspita Permana Sari, S.Kom SMPN 1 Sukadiri – Tangerang