blank
Haerudin, SH, MH, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah memberikan keterangan pers di Kantor Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Jalan A Yani, Kota Semarang, Kamis (6/10/2022). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah menyiapkan program pembentukan sekolah damai, sebagai langkah pencegahan terhadap radikalisme, yang akan dilaunching oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid pada Minggu ketiga bulan Oktober 2022 mendatang.

Menurut Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin, program tersebut merupakan bagian dari program Strategi Cegah Terorisme melalui Sinergitas Kontra Radikalisme dan Deradikalisasi, yang sudah berjalan sebelumnya, yang melibatkan seluruh komponen masyarakat di Provinsi Jawa Tengah. Seperti Ormas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.

“Sekolah damai ini nantinya, melibatkan semua SMA/SMK di Jawa Tengah dan masing-masing kabupaten/kota diambil perwakilannya dua sekolah. Sehingga saat dilaunching oleh Bapak Gubernur dan Ibu Yenny Wahid nanti, akan berkumpul 70 kepala sekolah yang mewakili sekolahnya. Sedang lainnya nanti akan ikut bergabung melalui daring (online),” jelasnya kepada SUARABARU.ID di Kantor Kesbangpol Jateng, Jalan A Yani Kota Semarang, Kamis (6/10/2022).

Untuk tempat launching nanti, lanjutnya, diperkirakan akan dilakukan di salah satu sekolah yang ada di sekitar Kota Semarang atau di Solo Raya.

“Harapannya dengan program ini, tentu saja paling tidak meminimalisir kaitannya dengan sebaran radikalisme. Kalau bisa menghentikan pelaku deradikalisme terorisme,” tandanya.

Pemberdayaan Eks Napiter

Disampaikan oleh Haerudin, kegiatan yang akan dijalankan dalam waktu dekat, akan melakukan pemberdayaan semacam Focus Grup Discusion (FGD) kepada eks napiter yang sudah diassesmen, untuk diberikan pembekalan peningkatan kualitas ekonominya, dengan narasumber dari BAZNAS dan Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

“Kegiatan yang paling dekat ya nanti tanggal 10 Oktober. Kita mengumpulkan eks napiter yang sudah kita diassesmen untuk diberikan pembekalan pelatihan untuk bisa melakukan kegiatan usaha produktif, kurang lebih sebanyak 15-20 orang. Yang berasal dari Temanggung, Purworejo dan Kendal,” paparnya.

Usai pelatihan, imbuh Haerudin, oleh BAZNAS rencananya akan diberikan bantuan modal kerja berupa barang atau alat-alat kerja untuk proses pembuatan minuman kopi, agar kedepan bisa membuka warung kopi dan akan didampingi pula dari komunitas Barista, sebuah organisasi ahli pengolahan kopi.

“Dengan bantuan mod tersebut, diharapkan mereka yang sebelumnya menerima zakat, setelah menjalankan usahanya, bisa melakukan kegiatan sebaliknya dengan berganti memberikan zakat melalui hasil dari usaha yang dikelolanya,” pungkas PLT Asisten 1 Sekda Pemprov Jateng.

 

Absa