blank
Foto: ilustrasi/pixa

Amir Machmud NS
Sunyi Sepak Bola

inikah pesan fana tentang keabadian
hiruk pikuk sepak bola?
malam jahanam, kaubilang
dan kau temukan kesenyapan, bukan?

langit menabur air mata merah
bulan berpaling dalam kecut wajah
angin meniupkan resah
kematian
andai pun gerimis ada
rinainya tak seriuh basah di ujung sepatu bola

takkan tega menyebut kematian sia-sia
karena sepak bolakah mereka tiada?
karena sepak bolakah bertaruh nyawa?
karena sepak bolakah mematut hati dalam luap keyakinan rasa?

langit menabur cahaya gelisah
bulan heran dan memejam
angin mengembuskan pusaran amarah
andai pun hujan turun
hanya sisa-sisa sesal yang dia basuh dengan kelu jiwa

seratus nyawa, ratusan nyawa
sepak bolakah pengantarnya?

seratus jiwa, ratusan jiwa
sepak bolakah peniup sangkakala
ke sunyi abadi?

(02-10-2022)

Amir Machmud NS
Mereka Menjemput Waktu

ke manakah mencari takdir kematian?
o, anak-anak itu tak tahu apa-apa

hanya bayangan kegagahan dan cinta
hanya kebanggaan dan luap rasa

: di lapangan bola menjemput waktu
merindu yang mereka tak tahu
di keriuhan cahaya langit
lalu sunyi
lalu sepak bola menjadi segara air mata.

(2022)