WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Para awak mini bus Angkutan Pedesaan (Angkudes) Wonogiri, Senin (3/10), ramai-ramai mogok menggelar unjuk rasa.
Mereka ramai-ramai memarkir puluhan Angkudes-nya di Terminal Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Dampaknya, menyusahkan para pelajar yang akan masuk sekolah. Juga para pegawai dan karyawan yang biasa melajo menggunakan jasa Angkudes.
Penumpangnya terlantar, karena para awak Angkudes yang mogok itu tidak mau meneruskan perjalanannya ke Kota Wonogiri, atau memberikan pelaynan sesuai izin trayek perjalanan yang dimilikinya.
Itu terjadi pada semua Angkudes dari sektor Wonogiri Timur dan Wonogiri Selatan. Yang memiliki pelayanan pengangkutan penumpang untuk trayek Purwantoro-Jatisrono-Sidoharjo-Ngadirojo-Wonogiri, dan trayek Batuwarno, Baturetno dan Tirtomoyo ke jurusan Nguntoronadi-Ngadirojo-Wonogiri.
Para awak Angkudes, mengatakan, aksi ini untuk menuntut kemunculan Angkudes yang telah mati kuer (uji kendaraan) tapi tetap beroperasi. Juga kemunculan mobil plat hitam yang ngompreng.
Mereka juga menuntut segera dilakukan penyesuaian tarip, berkaitan dengan telah dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pada bagian lain, para awak Angkudes juga mendesak agar segera dilakukan perbaikan aspal pada pelataran parkir terminal-terminal Angkudes yang telah lama rusak.
Bukan Unra
Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Kapolsek Ngadorojo AKP Wiyono, melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, menegaskan, aksi para awak Angkudes itu bukan sebagai demo atau unjuk rasa (Unra). Tapi itu merupakan bentuk penyampaian aspirasi.
Sebagai solusinya, perwakilan awak Angkudes diajak melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri Waluyo dan Kapolsek Ngadirojo AKP Wiyono serta Anggota DPRD Wonogiri AS Joko Prayitno. Pertemuan berlangsung di Pos Terminal Ngadirojo.
Perwakilan awak Angkudes terdiri atas Suranto dari Koperasi Angkutan Margo Joyo Jatisrono, Asep Saiful dari Koprasi Alam Sari Sidoharjo dan Sarwoto dari Koperasi Handayani Batuwarno.
Hasil pertemuan, Dishub bersama Polri akan melakukan operasi penertiban Angkudes yang telah mati izin trayek maupun yang kuer uji kendaraannya telah kedaluarsa.
Untuk penyesuaian tarip, sudah diajukan ke Bupati dan masih dalam proses. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan DPU untuk segera memperbaiki aspal pelataran terminal.
Kepala Dishub, Waluyo, yang mantan Kepala Satpol-PP dan mantan Kabag Humas Pemkab, menyatakan, secara darurat telah menurunkan Bus Sekolah untuk mengantisipasi para penumpang agar tidak terlantar.
Kepada para awak Angkudes, diminta untuk segera kembali memberikan pelayanan kepada penumpang. Menurut Waluyo, sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2018, ada pelarangan operasional bagi Angkudes yang telah berusia 25 tahun.
Bambang Pur