blank
Upaya pencopotan cincin yang manjing di jari tangan Satria, berlangsung menegangkan. Karena harus dilakukan penggergajian untuk mematahkan lingkar cincin.(Dok.Damkar Wonogiri)
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan, sebaiknya jari tangan anak jangan dipasangi cincin.

Banyak kasus cincin yang manjing (sulit dicopot) dari jari tangan anak dan remaja. ”Dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir di Tahun 2022 ini, kami telah dimintai tolong untuk melepaskan cincin yang manjing di jari tangan,” ujar Kepala Damkar Wonogiri, Joko Santosa.

”Orang tua sayang kepada anak silahkan, memberinya hadiah cincin juga boleh,” kata Joko Santosa. Tapi kalau memberi cincin pada anak, harus rajin mengontrolnya. Sebab, jari tangan anak tambah usia tambah membesar.

Bila malas mengontrolnya, cincin dapat manjing di jari tangan anak dan sulit dilepas. Membuat jari tangan membengkak dan sakit. Ketika orang tua, sanak saudara dan tetangga gagal memberikan pertolongan untuk mencopot cincin, ujung-ujungnya meminta jasa Damkar Wonogiri.

Membengkak

”Seperti yang terjadi kemarin, Damkar diminta melepas cincin yang manjing di jari manis Satria, remaja berusia 19 tahun warga Dusun Gondang, Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri Kota,” ungkap Joko Santosa.

Pelepasan cincin yang manjing di jari manis Satria, dilakukan dengan cara memotongnya. Sebab, mustahil dapat dilepas tanpa memotong, karena ruas jari tangannya terlanjur membengkak dan menimbulkan rasa sakit.

Kecintaan seseorang pada cincin hendaknya diimbangi dengan tindakan rajin melepas-pasang setiap waktu dan jangan memaksakan bila ukuran lingkar cincin kekecilan. Termasuk cincin yang dianggap memberikan tuah dan dijadikan jimat bagi seseorang.

Tim Damkar pernah mengalami kesulitan tatakala semua jari tangan dipasangi cincin yang dianggap sebagai jimat dan manjing, serta menyebabkan luka ngoreng (inpeksi). ”Untuk melepasnya, kami sampai meminta bantuan tim medis rumah sakit,” jelas Joko Santosa.

Bambang Pur