blank
Spanduk penolakan demo ODOL menutup jalan. Foto:Warganet

KUDUS (SUARABARU.ID) – Rencana aksi para sopir truk ODOL yang akan digelar di sekitar terminal kargo Kudus, Rabu (28/9) menuai reaksi dari masyarakat.

Di sejumlah titik bermunculan spanduk yang berisikan menolak jika demo sopir truk tersebut sampai menutup jalan.

Beberapa spanduk terpantau terpasang di tepi jalan utama seperti lingkar Ngembal, sekitaran Hotel Griptha, hingga depan terminal truk klaling.

Spanduk tersebut bertuliskan ‘Masyarakat Kudus Menolak Aksi Penutupan Jalan’.

Ketua LSM Bimantara, Didik HS mengatakan, pada dasarnya masyarakat mendukung jika para sopir truk melakukan aksi memperjuangkan aspirasinya

Namun demikian, pihaknya berharap jangan sampai aksi tersebut justru mengganggu kepentingan masyarakat.

“Jangan sampai nanti ada aksi blokir jalan. Sebab, yang rugi adalah masyarakat lain,”paparnya.

Koordinator Gerakan Sopir Jawa Tengah (GSJT), Anggit Putera Iswandaru saat dikonfirmasi mengatakan aksi demo yang akan dilakukan sopir truk tidak akan memblokir jalan.

“Kami hanya akan mogok kerja dan memarkir kendaraan di tepi jalan,”ujarnya .

Anggit menambahkan aksi yang dilakukan adalah untuk memperjuangkan aspirasi para sopir truk terkait aturan over dimension over load (ODOL).

“Pada intinya kami ingin memperjuangkan aspirasi para sopir truk. Jangan sampai aturan yang ada akan membuat para sopir merugi,”tandasnya.

Anggit mengatakan, pihaknya juga telah diundang Polres Kudus untuk proses mediasi atas aksi tersebut pada Selasa (27/9) hari ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para sopir truk se Jawa Tengah yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Tengah (GSJT) berencana menggelar aksi mogok kerja.

Aksi tersebut merupakan bagian dari aksi nasional. Rencananya, aksi akan dipusatkan di jalan lingkar sekitar terminal kargo.

Ali Bustomi