blank
Peserta bersama Walikota Solok, H. Zul Elfian, SH,M.Si ( Foto: Tenie)

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Kota Solok yang indah dengan lahan pertanian yang begitu subur dikelilingi bukit  menghasilkan beras berkualitas  dan mereka menyebut Bareh Solok atau  Beras Solok.

Beras ini   sudah mendapat Sertifikat Indikasi Geografis dari Kemenhumham.  Bahkan juga diciptakan  lagu khusus yang  dinyanyikan oleh Elly Kasim. Juga  ada  legenda Malin Kundang atau cerita Sitti Nurbaya, serta makanan kaya rasa rempah rempah.

Untuk mempromosikan potensi daerah, pada tanggal 22-25 Sept 2022 diadakan  pesta rakyat Rang Solok Baralek Gadang  yang digagas dan masuk dalam KEN ( Kharisma Event Nasional ) Kemenparekraf RI.

blank
Bersama Walikota SolokH. Zul Elfian SH,, M.Sp (Foto: Rkie)

Pemerintah kota Solok melalui Dinas Pariwisata kota Solok menyelenggarakan acara ini bersama  dengan LKAM ( Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau ), KAN ( Kerapatan Adat Nagari ), Bundo Kanduang, Solok Saiyo Sakato – Organisasi para perantau dari Kota Solok, Kab. Solok, dan Kab Solok Selatan dengan jajaran OPD lainnya.

Dari kekompakan ini bersama masyarakat Solok terselengaralah acara Batulak Bala, Pertunjukan kesenian, Instalasi Jerami,Bazzar kuliner, Pasar Beras, Pameran UMKM, Permainan Rakyat , Makan Nasi Baronjin, Pawai Budaya, Festival Silek dan  Festival Alang-alang ( Layang-layang )

Sari Madjid selaku wakil ketua PELANGI (Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia ) Pusat diminta untuk mengorganisir acara festival Layang-Layang . Adapun peserta laying-layang adalah dari Swedia, Polandia, Singapura, Malaysia, DKI Jakarta , PELANGI Sleman, PELANGI Jepara, Bangka Belitung, Depok.

blank
Peserta bersama dengan kepala Dinaspartabud Solok ( Foto: Tenie)

Acara yang sangat meriah ini diselenggarakan di hamparan sawah Solok Bersama anak -anak dan juga orang dewasa yang menerbangkan layang-layang tradisional dengan musik tradisional yang membuat peserta semangat, sembari merayakan hari selesai panen.

Walau cuaca kurang mendukung karena ada hujan yang menyebabkan lahan sawah penuh air dan lumpur, di hari pertama peserta pemain layang-layang agak terkejut dan ragu untuk masuk ke lahan lumpur tapi kemudian itu tidak lagi menjadi persoalan.

Pada hari kedua acara laying-layang adalah menerbangkan layang-layang tradisional dan menakjubkan bahwa layangn tradisional yang terbang sebanyak 505 layangan memenuhi langit hamparan sawah Solok.  Sangat berbahagia semua peserta laying-layang nasional maupun internasioal mendapat sambutan dan fasilitas yang sangat baik.

Bahkan mendapat souvenir celana Galembong dan topi Deta ( topi tradisional berkain hitam ). Semoga kota Solok menjadi kota tujuan wisata dengan semua keindahannya.

 Hadepe – Tenie