KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati Kudus HM Hartopo mendapat kehormatan dengan dikukuhkan menjadi Koordinator Wilayah Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Seluruh Indonesia (P4LSI) Kudus. Pengukuhan tersebut digelar bersamaan dengan pelaksanaan Latihan Prestasi (Latpres) burung perkutut di Rumah Makan Bambu Wulung, Ngembalrejo Bae Kudus, Minggu (25/9).
Ketua Panitia Latihan Prestasi Kung Muria Kudus, Afdal Ali Fasa mengatakan bahwa perlombaan ini memperebutkan Piala Bergilir Bupati Kudus dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Kudus ke-473 dan pengukuhan Bupati Hartopo sebagai Koordinator Wilayah Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Seluruh Indonesia (P4LSI) Kudus.
“Latpres ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kudus ke-473 dan sekaligus mengukuhkan Bupati Kudus sebagai Korwil P4LSI Kudus,” katanya.
Ratusan peserta dari dalam dan luar daerah dengan antusias turut meramaikan acara latpres itu. Hal tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Hartopo.
“Selamat datang para peserta, baik dari dalam maupun luar kota. Saya apresiasi dengan adanya latpres ini. Semoga kegiatan ini dapat menjadi sebuah wadah untuk mempererat silaturahmi, persaudaraan, kekompakan, dan persatuan antar komunitas,” kata Hartopo.
Kung Muria Kudus diharap menjadi multiplier effect yang dapat menggeliatkan perekonomian masyarakat khususnya para pecinta burung perkutut.
“KMK dapat membantu memberikan pengaruh besar di sektor ekonomi masyarakat. Mulai dari pengrajin sangkar, penyedia pakan racikan, peternakan burung perkutut, hingga keperluan lainnya,” katanya.
Pihaknya berujar, kegiatan Kung Muria Kudus bukan hanya untuk mencari musuh lomba. Tapi, lebih mencari persahabatan dan bertukar pengalaman dalam merawat peliharaan agar menjadi yang terbaik. Yang terpenting dengan digelarnya event ini dapat membantu melestarikan warisan budaya yang ditinggalkan oleh leluhur.
“Jika ada yang menang, bisa dijadikan inspirasi kita untuk lebih merawat burung peliharaan agar jadi lebih baik. Komunitas ini menunjukkan bahwa makin banyak generasi muda yang antusias melestarikan warisan budaya dengan menjadikan perkutut sebagai hobinya,” ujarnya.
Dirinya berharap komunitas pecinta burung perkutut dapat terus berkembang dan semakin digemari berbagai kalangan.
“Dulu hanya orang tua yang memelihara, sekarang generasi muda dan seluruh kalangan mulai meliriknya. Semoga komunitas pecinta burung perkutut terus bertambah agar semakin lestari,” harapnya.
Dirinya menyebut bahwa tahun lalu penggemar burung perkutut tidak seberapa banyaknya, namun semenjak adanya piala bupati antusiasme masyarakat bertambah.
“Tahun lalu, Kudus hanya ada 4 komunitas saja, namun semenjak ada latpres piala bergilir, animo masyarakat meningkat hingga saat ini menjadi 10 komunitas,” sebutnya.
Dengan mulai banyaknya para pecinta burung perkutut, pihaknya berharap ada perhatian pemerintah daerah untuk memberi ruang bagi pelaku usaha dengan cara memberikan berbagai pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan keahlian.
“Komunitas ini sangat berpengaruh pada sektor ekonomi, mulai pengrajin sangkar, peternak, hingga penjual kebutuhan burung. Diharapkan ada perhatian pemkab untuk memberikan pelatihan bagi pengrajin sangkar, pembuatan makanan atau lainnya untuk lebih meningkatkan skill dalam produksi,” tandasnya.
Bupati Hartopo dan para peserta Latpres Kung Muria Kudus juga turut melepaskan ratusan burung perkutut secara bersamaan ke alam bebas untuk menjaga kelestarian ekosistem di alam.
Ali Bustomi