SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mahasiswi jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM) Ainun Fela Shofiana, memulai usaha berjualan Bakso Aci saat masih menjadi mahasiswa USM.
Ainun menjelaskan, ide berjualan Bakso Aci ini dia dapatkan setelah adanya pandemi covid-19.
Mahasiswi PWK USM tersebut merasa harus melakukan sesuatu untuk membantu perekonomian kedua orang tuanya.
”Saya merasa harus bisa mencari uang setidaknya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri. Jadi tidak selalu mengandalkan orang tua. Selain itu, saat saya menjadi mahasiswa dan kuliah offline, saya sangat sibuk dengan organisasi kampus. Namun setelah adanya pandemi Covid-19, saya hanya menjadi mahasiswa yangg monoton dan tidak memiliki banyak kegiatan,” jelas Ainun.
Karena itulah, katanya, dia mencari ide untuk mengisi kekosongan waktu untuk kegiatan positif.
”Akhirnya saya putuskan untuk bekerja part time dan membangun usaha berjualan bakso aci yang sangat diminati anak muda,” lanjutnya.
Dia menceritakan, pada awal memulai usaha berjualan Bakso Aci Ainun hanya menggunakan sistem Pre Order (PO). Namun akhirnya dia memberanikan diri untuk menyetok ratusan Bakso Aci dan terjual dalam kurun waktu yang singkat.
”Awalnya saya hanya mencoba berjualan dengan sistem PO (Pre Order) Alhamdulillah, setiap saya PO pasti yang berminat menbeli selalu meningkat. Dari situ saya memutuskan langsung untuk menyetock ratusan baso aci dan langsung saya promosikan dengan kurun waktu paling lama 3 hari langsung habis,” ujar mahasiswi USM yang mengidolakan sosok almarhum ayahnya.
Dia menambahkan, tidak selamanya jualannya laku keras. Beberapa kali dirinya pernah mengalami kegagalan, namun dia tidak pernah patah semangat.
”Pernah di saat saya sudah menyetok ratusan Bakso Aci dan pada waktu itu hanya setengah dari setok yang terjual. Sisanya, saya sudah berusaha untuk menjual tetapi memang belum ada yang berminat. Jadi bisa dikatakan saya rugi,” ungkapnya.
Tetapi hal tersebut, menurutnya jadikan pelajaran untuk lebih matang lagi.
”Yang membuat saya bertahan, karena saya membangun usaha di saat masih menjadi mahasiswa, sehingga saya mempunyai jaringan yang luas untuk mempromosikan produk,” pungkasnya.
Muhaimin