ekskavasi
Di akhir ekskavasi ( penggalian) Situs Samberan, tim dari Balai Konservasi Borobudur kembali menemukan serpihan arca yang terbuat dari batu. Arca batu yang ditemukan terakhir tersebut mempunyai tinggi sembilan sentimeter, lebar 12 sentimeter dan panjang16.5 sentimeter. Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)-  Ekskavasi ( penggalian) Situs Samberan yang dilakukan tim Balai Konservasi Borobudur berakhir, Senin ( 19/9/2022). Di akhir penggalian tersebut, tim  kembali menemukan serpihan arca di Situs Samberan yang ada di Dusun Samberan, Desa Ringinamon, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.

“Serpihan arca yang terbuat dari batu ditemukan  saat para pekerja melakukan  penggalian di sisi barat struktur candi, sekitar pukul 08.20 WIB,” kata Koordinator Perlindungan Balai Konservasi Borobudur, Muhammad Taufik, Senin ( 19/9/ 2022).

Taufik mengatakan, serpihan arca yang ditemukan pada hari terakhir ekskavasi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan arca yang ditemukan pada awal penggalian pada 26 Agustus lalu. Arca batu yang ditemukan terakhir tersebut mempunyai tinggi sembilan sentimeter, lebar 12 sentimeter dan panjang16.5 sentimeter.

Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan jenis dan nama arca tersebut, karena kondisinya saat ditemukan hanya separuh saja. Yakni, bagian perut ke bawah dan salah satu  kakinya  posisi bersila. Sementara bagian perut hingga kepala terpotong.

Berbeda dengan arca yang sebelumnya ditemukan berupa arca yang terbuat dari perunggu yang ditemukan hampir utuh. Namun, hanya hilang atau rusak di bagian kepala hewan yang ada di bawah arca dewa tersebut.

“ Ditemukannya dua arca yang tidak utuh ini, menjadikan kami masih kesulitan mengindentifikasi Situs Samberan ini apakah peninggalan sejarah Buddha atau Hindu,” ujarnya.

Selain itu pihaknya juga menemukan kembali umpak batu (batu alas tiang, red) yang diduga sebagai alas tiang dari bangunan candi tersebut  terdapat atap kayu. Umpak batu yang ditemukan tersebut merupakan umpak ke enam dari bangunan candi yang berjarak sekitar 4 kilometer arah barat daya Candi Borobudur.

Taufik menambahkan,  setelah usai penggalian tersebut pihaknya akan memberi atap untuk situs Samberan yang saat ini telah dilakukan pembukaan  struktur candi.

‘’Nantinya atapnya dengan kontruksi kayu dengan arsitektur Jawa dan atap dari ijuk,” katanya.

Setelah usai ekskavasi dan diberi atap, nantinya Situs Samberan ini akan dikembangkan untuk objek wisata baru .  Selain itu sebagai salah satu upaya untuk memecah wisawatan tidak hanya berkunjung ke Candi Borobudur.

Sementara itu, Kepala Desa Ringinanon, Munjamil mengatakan, di Desa Ringinanom, di sekitar Situs Samberan tersebut juga pernah ditemukan peninggalan bersejarah berupa patung  menyerupai  sapid an patung manusia yang terbuat dari batu.

“Selain di Samberan, di Dusun Candi  Desa Ringinanom juga pernah ditemukan patung berbentuk menyerupai sapi. Dusun Kranginan tersebut berjarak sekitar 500 meter dari Samberan,” kata Munjamil.

Ia menambahkan, temuan lainnya juga ditemukan di Dusun Kranginan, Desa Ringinanom, berupa bangunan yang terbuat dari batu bata.

Dan semua benda-benda purbakala tersebut sudah diamankan dari Balai Konservasi Borobudur. W. Cahyono

Baca juga : https://suarabaru.id/2022/09/17/ekskavasi-situs-samberan-balai-konservasi-borobudur-temukan-arca-perunggu