blank
Alas Roban, kawasan jalur pantura di Kecamatan Gringsing Batang. Jalur penuh tikungan dan tanjakan yang juga dikenal angker. Foto: dok SB

BAGI yang biasa melakukan perjalanan dari arah Semarang ke Pekalongan, Tegal, Cirebon, Jakarta pasti mengenal tempat ini. Terlebih sebelum ada jalan tol Semarang-Batang, sebuah kawasan hutan yang berada di wilayah Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang ini sangat terkenal.

Tempat itu dikenal dengan sebutan Alas Roban, suatu kawasan hutan dengan tanaman pohon utama adalah jati. Di kawasan ini, pada zaman pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, dibangun jalan yang sampai kini sangat terkenal dengan sebutan jalur Pantura.

Pada masa penjajahan Belanda dulu, dibangun jalan lintas Jawa dari Anyer di ujung barat sampai ke Panarukan di ujung timur Pulau Jawa. Jalan ini juga dikenal dengan sebutan “Jalan Daendels”. Dibangun dengan cara kerja paksa, mengorbankan ribuan orang dalam pembangunannya.

Jalur yang melintasi Alas Roban ini penuh tikungan tajam dan tanjakan. Konstruksi jalan yang demikian memang disengaja, gunanya agar kendaraan tidak melaju dengan cepat saat menurun, begitu pula saat naik tidak menghunjam. Tujuannya tentu keselamatan, terlebih saat itu peralatan untuk membuat jalan masih sangat sederhana.

Sering Kecelakaan

Karena jalur yang menikung, menanjak, dan menurun itulah kemudian di tempat ini sering terjadi kecelakaan. Di tempat ini, dulu, banyak orang yang berada di pinggir jalan menunggu lemparan uang receh dari pengemudi.