Ini antara lain yang menjadi mitos, bahwa bila ingin selamat saat melewati jalur ini, harus melemparkan uang. Karena ada uang yang dilempar inilah, kemudian ada orang yang memungutinya, dan waktu itu cukup banyak jumlahnya.
Karena banyaknya kecelakaan itu, kemudian pemerintah membangun jalan di sisi utara, sebagai jalur alternatif. Tetapi, konstruksi jalan yang lurus dan menurun tajam, justru malah menimbulkan banyak kecelakaan.
Maka, kendaraan besar seperti bus dan truk, tetap saja melewati jalur lama yang penuh tikungan dan tanjakan itu. Hingga kemudian pemerintah kembali membangun jalan alternatif di sisi selatan, yang lebih landai, tetapi lebih jauh jarak tempuhnya. Tujuannya tentu saja untuk keselamatan, agar tidak terjadi kecelakaan.
Mistisnya Alas Roban
Kawasan Alas Roban juga dikenal dengan kemistisannya karena banyak cerita di jalan tersebut. Alas Roban memiliki jalur yang berliku dan curam sehingga tidak jarang terjadi kecelakaan di tempat ini, meski terkadang tidak lepas juga dikaitkan dengan hal-hal mistis oleh masyarakat sekitar.
Angkernya Alas Roban berasal dari asal usul di zaman penjajahan Belanda dahulu saat kerja rodi. Pada saat itu, Daendels sebagai seorang gubernur ingin memanfaatkan Alas Roban sebagai sarana yang menghubungkan perekonomian antara kota maju dan kota kecil di Jawa Tengah, tetapi karena pekerjaan yang sangat berat, maka banyak orang yang berjatuhan dan Alas Roban menjadi tempat pembuangan mayat-mayat tersebut.