blank
Wisatawan religi berdoa di makam Syeh Subakir yang berlokasi di Kebun Raya Gunung Tidar. (Dok)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Areal parkir kendaraan di Kebun Raya Gunung Tidar mendesak dilakukan perluasan. Hal ini seiring dengan kian bertambahnya wisata religi gunung yang juga dikenal sebagai ‘Pakuning Tanah Jawa’.

Areal parkir yang berada di bekas Pusat Grosir Rejomulyo, Magersari, sudah terlalu kecil. Bus-bus yang mengangkut ratusan pengunjung susah untuk parkir, hingga meluber ke Jalan Ikhlas dan Jalan Sudirman. Hal itu mengganggu kelancara lalu lintas di kedua jalan tersebut.

Anggota Komisi B DPRD Kota Magelang, Waluyo, menyoroti keadaan itu. Dia mengaku, banyak mendapat keluhan dari pengunjung Kebun Raya Gunung Tidar usai melalukan wisata ziarah. Mereka merasa terlalu berat jika harus berjalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai di gerbang pintu masuk Gunung Tidar.

‘’Setelah sampai gerbang mereka harus mendaki Gunung Tidar yang treknya lumayan ekstrim. Padahal dominasi pengunjung Gunung Tidar itu tidak hanya anak muda, kebanyakan justru orangtua dan lansia,’’ kata politisi Partai Demokrat.

DIa menilai, kondisi parkir bus di bekas Pusat Grosir Rejomulyo sudah tidak representatif. Jaraknya sekitar 500 meter dari gerbang pintu masuk Gunung Tidar.

‘’Saya sarankan Pemkot Magelang membuat kantong parkir di Jalan Soekarno-Hatta, samping Samsat Drive Thru Kota Magelang, tak jauh dari Terminal Tipe A Tidar Kota Magelang. Lahan tersebut semula akan dipakai untuk Pasar Induk, namun mangkrak karena terbentur biaya,” ujarnya, kemarin.

Melihat ada tanah Pemkot yang menganggur, Waluyo mendorong agar dapat dimanfaatkan maksimal. Apalagi lahan di sana sangat luas dan cukup menampung belasan bus berukuran besar.

‘’Jarak antara Terminal Tidar dengan Gunung Tidar memang ada 5 kilometer, nah di sinilah peran Pemkot Magelang nantinya. Membuat angkutan khusus dari Terminal Tidar menuju Gunung Tidar. Saya rasa tidak hanya pengunjung Gunung Tidar yang nyaman, para sopir angkutan juga mendapat pendapatan dari program ini,’’ ujarnya.

Para sopir angkot akan membawa rombongan pengunjung ke Gunung Tidar, melewati kawasan Lembah Tidar. Dengan harapan pengunjung akan mampir ke Pasar Sidomukti, Sasana Mina, sampai berwisata kuliner di Pusat Kuliner Lembah Tidar.

‘’Terlebih lagi tahun ini Kota Magelang punya IKM center di Lembah Tidar. Kita bisa arahkan pengunjung untuk berbelanja produk lokal kita,” paparnya.

Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar Yhan Noercahyo menyambut baik gagasan tersebut. Dia juga sepakat jika pariwisata memang harus memenuhi tiga unsur antara lain pemberdayaan, pemerataan dan pemanfaatan.

‘’Terkait penyediaan lahan parkir di Soekarno Hatta, cocok untuk titik masuk atau entry point wisata. Sebaiknya juga ada paket wisata lengkap di Kota Magelang, tidak hanya satu paket Gunung Tidar,” jelasnya.

Dia menilai pengunjung Gunung Tidar tidak sama dengan pengunjung tempat wisata pada umumnya. Pengunjung Gunung Tidar lebih didominasi karateristik para peziarah.

‘’Mereka datang ke sini untuk berziarah, karakternya seperti itu. Biasanya, kunjungan mereka juga dibatasi waktu. Ada banyak juga yang datang malam hari,’’ katanya. ((Doddy Ardjono)