blank
Ganjar Pranowo. Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyiapkan sejumlah program bantuan, untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Anggaran Rp 60 miliar disiapkan Ganjar, untuk disalurkan kepada mereka yang berhak mendapatkan.

”Hari ini kita sedang hitung ulang kondisi dari masyarakat yang terkena dampak akibat kenaikan harga BBM. Kemarin kita sudah rapat, kurang lebih ada sekitar Rp 60 miliar anggaran yang sudah kita siapkan, untuk membantu masyarakat,” kata Ganjar yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/9/2022).

Diterangkan dia, anggaran itu diambil dari anggaran Dana Transfer Umum (DTU), sebesar dua persen dan anggaran Belanja Tidak Terduga Pemprov Jateng. Anggaran itu akan digunakan untuk meringankan beban masyarakat, seperti untuk subsidi transportasi, subsidi harga kebutuhan pokok, hingga bantuan sosial.

BACA JUGA: Festival Indonesia Bertutur 2022 Diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur

”Saya minta teman-teman menghitung betul, siapa dan apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Umpama dari sisi transportasi yang sangat membutuhkan itu angkutan umum kecil, ojek online maupun ojek konvensional, pelaku UMKM, nelayan, petani, pelaku pariwisata dan lainnya. Saya minta semuanya dihitung satu per satu kebutuhannya, termasuk alokasi anggarannya,” ucapnya.

Bantuan-bantuan yang disiapkan itu di antaranya, bantuan sosial sebesar Rp 8,7 miliar kepada 11.667 penerima Kartu Jateng Sejahtera, premi asuransi nelayan bagi 10 ribu orang, subsidi tarif pada Trans Jateng sebesar Rp 17,9 miliar, subsidi biaya operasional melaut sebesar Rp 4,7 miliar untuk 14.375 nelayan kecil, bantuan bahan baku untuk 1.810 industri kecil menengah sebesar Rp 905 juta.

Selain itu, akan diberikan juga bantuan sosial untuk 4.224 kru angkutan umum dan 17 ribu driver ojek online sebesar Rp 12,7 miliar, dan bantuan bagi pelaku distribusi pangan sebesar Rp 2,4 miliar.

BACA JUGA: Mahasiswa KKN UIN Saizu Dampingi Lebih Dari 61 Produk Potensi Desa

Masih ada lagi bantuan bahan bakar kendaraan wisata di lingkungan daya tarik wisata, bantuan bagi 2.264 kelompok tani pengguna alat dan mesin pertanian, subsidi bahan bakar alat-alat peternakan, dan bantuan BBM untuk kelompok petani pengelola penggilingan padi.

”Saya minta agar pemberian bantuan harus tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kita mau ber sembako, dicek dulu, jangan-jangan mereka tidak butuh sembako. Umpama nelayan, mereka butuh aksesnya dipermudah, atau petani yang kemarin sulit membeli BBM di SPBU karena harus ada rekomendasi. Yang begini-begini harus dihitung,” tegasnya.

Untuk petani dan nelayan yang mengeluhkan kesulitan akses pembelian BBM, Ganjar mengatakan, telah berkoordinasi dengan Pertamina. Dia meminta Pertamina membuat perlakuan khusus kepada kelompok ini, agar dimudahkan.

BACA JUGA: DPRD Wonogiri Bahas Raperda Perubahan APBD Tahun 2022

”Bahkan saya minta sampai pada skemanya bagaimana. Apakah kita titipkan ke Pertamina, atau kita gunakan yang sudah ada. Contoh, nelayan dan petani di Jateng kan sudah ada kartu nelayan dan kartu tani. Kalau itu dimasukkan, itu selesai. Itu yang sedang kami siapkan di Jateng,” jelasnya.

Selain itu, Ganjar juga telah menugaskan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), untuk terjun ke lapangan mengecek bahan kebutuhan pokok. Sebab dari pantauan yang dilakukannya, sejumlah harga mulai ada kenaikan.

”Ada beberapa bahan komoditi yang naik, kemarin saya cek beras naik, telor naik, bawang merah dan cabai naik turun. Tapi ada beberapa komoditas yang turun. TPID saya minta terus update, dan saya minta dari sisi hulu memastikan pasokan aman. Kalau memang diperlukan operasi pasar, maka segera lakukan operasi pasar,” pintanya.

BACA JUGA: Dekranasda Demak Bangkitkan Semangat Pelaku UMKM

Ganjar juga menegaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Selain anggaran Rp 60 miliar itu, Ganjar juga menyampikan, akan melobi DPRD Jateng, agar anggaran perubahan bisa digunakan untuk dampak kenaikan BBM, pengendalian inflasi serta penurunan angka kemiskinan.

”Kalau kawan-kawan DPRD setuju, anggaran perubahan untuk merespon itu, maka ini akan sangat baik. Selain mengandalkan anggaran negara, kita juga akan gerakkan Baznas dan CSR. Karena dua sektor itu juga potensinya besar. Jadi tidak hanya membantu yang terkena dampak langsung, mereka yang tidak terkena dampak langsung kenaikan BBM kan mesti kita tolong juga,” pungkasnya.

Riyan