blank
Balai Bahasa Provinsi Jateng, menyambut kehadiran beberapa mahasiswa dari Undip dan Unimus, yang akan melakukan magang. Foto: bbpjt

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr Ganjar Harimansyah mengatakan, pihak perguruan tinggi harus mulai mengantisipasi tantangan di era digital ini. Hal itu karena, mahasiswa kini termasuk dalam generasi net, dan cenderung belajar dengan menemukan dan melakukan eksplorasi.

Hal itu seperti yang disampaikan Ganjar, saat acara Penerimaan Mahasiswa Magang di Aula Ranggawarsita, Balai Bahasa Provinsi Jateng, Selasa (6/9/2022). Menurut dia, para mahasiswa kini lebih tertarik mempelajari hal-hal yang penting dan dibutuhkan, sehingga mereka lebih pragmatis.

”Hal itu disebabkan tuntutan perubahan pendidikan di era digital. Pemanfaatan media digital itu mestinya secara eksplisit dicantumkan di silabus,” kata Ganjar dalam sambutannya.

BACA JUGA: Tersinggung Soal Amplop Kiai, PPP Kudus Dukung Pencopotan Suharso Monoarfa

Dia berharap, dengan adanya kegiatan magang, minimal mahasiswa memiliki gambaran tentang peluang atau karier di masa depan. Banyak hal yang bisa didapat dari kegiatan magang, sebelum mahasiswa terjun ke dunia kerja. Oleh karenanya, mahasiswa sebisa mungkin memaksimalkan peluang ini.

”Kami anjurkan kepada mahasiswa magang, untuk tidak hanya mendapat pengalaman kerja, tetapi juga selama magang harus bisa berkarya,” harapnya.

Lebih lanjut Ganjar menekankan kepada mahasiswa magang, untuk melakukan kolaborasi. Dengan kolaborasi, mahasiswa dapat memberikan jejak baik, yang nantinya tidak hanya bisa dimanfaatkan instansi tempat magang, tetapi juga untuk masyarakat yang memanfaatkan produk Balai Bahasa.

BACA JUGA: Polres Tegal Bagikan Bansos untuk Sopir Angkot

”Pesan Mas Menteri (Nadiem Makarim-red), tidak ada inovasi tanpa kolaborasi. Kami mengajak mahasiswa untuk tidak sekadar mendapat pengalaman bekerja, tetapi kami tuntut juga mereka untuk berkarya,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sastra Indonesia Universitas Diponegoro (Undip), Dr Sukarjo Waluyo MHum menyatakan, Program Studi Sastra Indonesia Undip memiliki tiga program unggulan. Salah satunya magang, sebagai mata kuliah yang sangat penting. Mahasiswa magang dikirim ke berbagai instansi, antara lain ke Balai Bahasa dan Museum Nasional.

”Prodi ingin membangun kepekaan mahasiswa terhadap masyarakat melalui magang, sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Hal itu mengingat, mahasiswa sebentar lagi akan keluar dari kampus dan kembali kepada “ibu kandungnya”, yaitu masyarakat,” ujar Sukarjo.

BACA JUGA: Pasca Kenaikan BBM, Polres Tegal Kota Intensifkan Patroli di SPBU

Dalam acara Penerimaan mahasiswa magang ini dihadiri pula Kepala Subbagian Umum BBPJT Andy Rahmadi Santoso SKom, Kaprodi Sastra Indonesia Undip Dr Sukarjo Waluyo MHum, dosen pengampu mata kuliah Drs M Hermintoyo MPd dan Marta Widyawati MHum serta mentor mahasiswa magang.

Mahasiswa magang yang hadir terdiri dari 12 mahasiswa dari Undip, dan dua mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Masing-masing kelompok mahasiswa magang memiliki periode magang yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan akademiknya.

Riyan