blank
Massa unjuk rasa yang mengatasnamakan aliansi masyarakat pecinta kyai Jawa Tengah, menuntut pemerintah untuk memecat Suharso Manoarfa dari jabatannya sebaga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di depan Kantor DPW PPP Jawa Tengah di Jalan Karanganyar No Km 12, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jum'at (2/9/2022). Foto : Dok Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Sejumlah komponen masyarakat yang mengaku berasal dari aliansi masyarakat pecinta kyai Jawa Tengah, menggelar orasi mimbar bebas menuntut pemerintah untuk memecat Suharso Manoarfa dari jabatannya sebaga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jum’at (2/9/2022).

Kegiatan yang digelar di depan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah tersebut, diikuti puluhan masyarakat dari Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.

Miskam, salah satu peserta unjuk rasa menyatakan, sebagai pecinta kyai dirinya sangat geram dan kecewa karena pernyataan Suharso Monoarfa yang mengatakan istilah amplop kyai disamakan dengan money politik dalam sebuah seminar di gedung KPK beberapa waktu lalu.

“Kami selaku masyarakat biasa, merasa sangat kecewa, sangat geram dan sangat marah atas pernyataan Suharso Monoarfa, yang menyatakan istilah amplop kyai disamakan dengan money politik. Itu sangat menodai figur dan citra kyai. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi juga harus bertindak tegas untuk memecat Suharso sebagai Kepala Bappenas,” tegasnya.

Begitu juga yang disampaikan oleh Noviato Koordinator Lapangan (Korlap) unjuk rasa tersebut, bahwa pernyataan Suharso ngawur dan berani mati, karena telah menghina Kyai.

“Harapan kami, Presiden Jokowi harus ada tindakan segera atau khusus untuk memecat Suharso. Karena Suharso ngomonge ngawur, berani menghina Kyai berarti berani mati. Ketika kyai dan ulama kita dihina, maka kita akan mengambil tindakan. Dan jika ini tidak ditanggapi, maka kami akan membawa massa yang lebih besar lagi,” tandas Novianto.

Absa