blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melihat proses penerbangan balon udara di Wonosobo. Foto : SB/dok Dispartabud

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Balon udara tradisional dari Wonosobo yang diterbangkan dengan cara ditambatkan sudah berhasil menarik banyak kalangan termasuk wisatawan.

Demikian yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Taman Rekreasi Kalianget di sela-sela persiapan event Java Balloon Attraction (JBA) 2022, Kamis (1/9/2022).

Ganjar Pranowo didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Wonosobo Agus Wibowo menyempatkan diri melihat proses pembuatan balon udara.

Dari proses pengasapan hingga balon udara siap diterbangkan di event JBA yang akan ditampilkan Minggu 4 September 2022 mendatang. Balon udara diterbangkan oleh tim khusus.

Gubernur juga tak lupa menyapa para pembuat balon yang tergabung dalam Komunitas Balon Wonosobo (KBW) dan bercengkerama dengan mereka tentang bagaimana membuat balon udara, berapa biayanya dan dari mana ide desainnya.

Dia memberikan apresiasi kepada mereka atas kreativitas yang dilakukan hingga balon udara di Wonosobo bisa viral dan semakin dikenal banyak kalangan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Saya mengingatkan agar semua pihak tetap taat aturan. Balon udara sudah tidak boleh diterbangkan melainkan ditambatkan dengan tali. Sehingga tidak membahayakan pesawat terbang,” ingatnya.

Menurut Ganjar, balon-balon udara Wonosobo motifnya sangat bervariasi dan bagus-bagus. Jika tidak dibuat oleh para ahlinya, tidak akan menghasilkan balon dengan desain unik dan menarik.

“Event ini sangat positif. JBA ke depan bisa didesain menjadi event rutin di Jawa Tengah. Kalo bisa malah dibuat untuk memperebutkan piala Gubernur. Saya sangat siap. Ayo bareng-bareng kita tradisikan terbangkan balon udara ditambatkan,” tantangnya.

Kepala Disparbud Wonosobo menjelaskan bahwa event balon udara yang dikemas di tingkat Kabupaten Wonosobo, baik difestivalkan maupun tidak, sudah ada sejak 2006.

“Namun secara tradisi, balon-balon udara ini sudah dibuat masyarakat Wonosobo sejak lama dan turun temurun setiap lebaran. Warga merasa jika moment Idul Fitri tidak menerbangkan balon udara, tidak marem,” sebutnya.

Rekor Muri

blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai balon udara di Wonosobo punya desain yang unik. Foto : SB/dok Dispartabud

Bahkan, sambung dia, dulu festival balon di Wonosobo pernah mendapat rekor Muri dengan balon terbanyak yang diterbangkan saat masih boleh diterbangkan secara bebas. Balon udara sempat mewarnai langit daerah ini.

Kabid Pemasaran Disparbud Fatonah Ismangil menambahkan bahwa event JBA sudah pernah dilakukan beberapa kali sebelum pandemi global Covid-19 mendera.

“Pada tahun 2019 juga telah digelar secara besar-besaran sebagai rangkaian Festival Sindoro Sumbing (FSS) dengan peserta ratusan balon di lapangan Desa Pagerejo Kertek,” terangnya.

Adapun event JBA 2022, imbuh dia, merupakan event balon udara yang berbeda dari event-event balon sebelumnya. Karena pesertanya banyak dan desain balon udara sangat variatif dan banyak yang unik.

“Event yang akan digelar 4 September 2022 ini bukan festival balon udara yang dilombakan. Namun sebuah pertunjukan balon yang diterbangkan bersama-sama dengan atraksi yang menyatu dari balon-baon terbaik,” terang dia.

Balon tersebut, kata Fatonah, sebelumnya sudah memenangkan festival balon sebelumnya dikolaborasikan dengan Seni Topeng Lengger yang sudah menjadi warisan budaya tak benda nusantara dari Wonosobo.

Nanti akan ada formasi balon udara yang menari membuat semacam gerakan yang cantik walau hal ini diakui tidak mudah dan belum pernah dilakukan.

“Mengingat untuk menerbangkan balon ditambatkan itu pun sudah perlu perjuangan dengan faktor cuaca dan teknik yang sangat menentukan,” ujarnya.

Namun pihak penyelenggara baik dari Komunitas Balon Udara Agam Setia Budi maupun dari pihak Disparbud Agus Wibowo optimis JBA akan berjalan dengan baik.

Yang jelas, hal itu dilakukan salah satu tujuannya adalah untuk menarik wisatawan ke Wonosobo dan melamakan tinggal wisatawan di daerah pegunungan ini.

Sehingga perekonomian di Wonosobo akan membaik kembali terlebih paska pandemi global Covid-19 ini. Tentunya acara ini juga dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI dan melestarikan tradisi.

Muharno Zarka