blank
Pelatih Pelatnas Kick Boxing Indonesia, Tokhir Marasulov, memberikan arahan kepada atlet Jateng, saat berlatih di Rambo Camp Semarang. Foto: kbi

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dua pelatih Pelatnas Kick Boxing Indonesia (KBI), Tokhir Marasulov dan Edward Temirov dari Kyrgyzstan, memberikan pelatihan kepada jajaran pelatih dan atlet dari Pengprov Jateng.

Untuk tahap pertama ini, kegiatan diadakan selama dua hari di Rambo Camp Jalan Bintoro, Semarang. Keduanya didampingi pelatih dari PP KBI, Zul Silawanto.

Ketua Pengprov KBI Jateng, Eko Firli mengatakan, acara ini merupakan bagian dari kegiatan bidang pembinaan prestasi, yang arahnya bukan hanya pematangan teknik, namun secara teknis juga ada perbaikan.

BACA JUGA: BNN Bersama Pemda Sulsel Canangkan Desa Tangguh Bersinar

Direncanakan, program ini dilakukan juga di tempat lain, seperti di Kendal, Kudus, Salatiga, Solo dan Kota Magelang.

”Kami mengapresiasi Pengurus Pusat KBI, yang telah mendukung penuh program kami di bidang pembinaan prestasi,” kata Eko di sela pelatihan, Rabu (31/8/2022).

Dia berharap, ilmu yang diserap dari Marasulov dan Temirov ini, nantinya bisa ditularkan kepada para pelatih di Jateng, yang belum mengikuti program pelatihan ini.

BACA JUGA: Persiku Kudus Kalahkan Mataram Utama dengan Skor 4-0

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan itu, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengadakan coaching clinic level Nasional.

Coaching clinic akan kami gelar pada 10-11 September 2022, di Hotel Gets Semarang. Ini juga menjadi persyaratan bagi pelatih kick boxing Jateng, yang akan mengikuti sertifikasi pelatih Nasional,” ujarnya.

Diakui Firli, dari sisi kualitas, atlet Jateng memang sudah mampu bersaing di tingkat Nasional. Namun target pengurus tentu lebih dari itu, yakni ingin atlet Jateng bisa dan mampu berprestasi di tingkat internasional.

BACA JUGA: Menyongsong HUT Ke-74, Polwan Blora Lakukan Bakti Religi di Asrama Kristen dan Masjid Tegalgunung

blank
Atlet kick boxing Jateng yang berlatih di Rambo Camp Semarang. mendapat pelatihan singkat dari dua pelatih kick boxing Pelatnas asal Kyrgyzstan. Foto: kbi

Maka dengan acara pelatihan ini, para atlet dan pelatih yang ambil bagian akan mampu beradaptasi dan mengodopsi imu dan teknik yang diberikan.

Hal yang sama diakui pula Wakil Ketua Umum II Pengprov KBI, Moh Hamid. Menurut dia, secara umum apa yang diberikan kedua pelatih pelatnas itu, juga sudah dipraktikkan dalam kegiatan latihan rutin di Rambo Camp.

”Namun kehadiran mereka tetap menambah ilmu bagi kami, untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas atlet dan pelatih Jateng,” katanya.

BACA JUGA: Anak Pasutri Korban Kecelakaan Meninggal Dunia di Jalan Sisingamangaraja Perlu Segera Mendapat Pendampingan

Pelatih Rambo Camp yang lain, Frans Charles Yurangga, menyatakan hal yang senada. Diungkapkan dia, pola dan teknis pelatihan hampir sama. Bedanya adalah disiplin atlet, dan suasana ketika latihan berlangsung.

”Kedua pelatih pelatnas itu pun mengakui kualitas dari pelatih lokal yang ada. Persoalannya, saat dilatih Marasulov dan Temirov mereka bisa disiplin, sebaliknya saat latihan rutin terkadang mengabaikan arahan pelatih,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih dari PP KBI, Zul Silawanto menegaskan, dalam persaingan di ring internasional, secara teknis memang para kick boxer Indonesia masih tertinggal jauh. Karena itulah, kedua pelatih asal Kyrgyzstan ini, diminta melakukan pelatihan di daerah-daerah.

BACA JUGA: Unimma Masuk Peringkat 94 Dari 2.136 PTN/PTS Non Vokasi

Dan berkat polesan kedua pelatih itu, para atlet kick boxing Indonesia sukses di SEA Games Vietnam lalu. Di cabor ini, kontingen Indonesia berhasil mempersembahkan dua medali emas, satu perak dan satu perunggu.

Disebutkan Zul, yang harus dipahami para pelatih di daerah, bahwasannya basis atlet kickboxing umumnya dari cabang tinju, wushu, karate, taekwondo, dan muaythai. Oleh karenanya, gaya bertandingnya secara umum para atlet ini memang harus dibenahi sesuai aturan yang berlaku.

Zul juga menyebut, kualitas para atlet kick boxing Jateng sudah bagus. Hal itu dibuktikan, Jateng mampu menjadi juara umum dalam eksibisi PON XX/Papua lalu.

”Kalau bicara problem, kita semua punya masalah. Karena itu kita perbaiki bersama, termasuk soal teknis ini,” tegasnya.

Riyan