blank
Kepala SMKN 1 Jepara Sugiyanto saat memberikan penjelasan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, Yuni Indriati Rahayu SE MM (Foto: Gikk)

JEPARA(SUARABARU.ID) – Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup yaitu  sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai. Tumbuhan ini mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai. Disamping itu mangrove memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2) dan  tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti burung.

Bekerja sama dengan sejumlah industri terkait dan kampus, SMK Negeri 1 Jepara mengupayakan pemanfaatan fungsi ekologis mangrove sebagai daerah pemijahan dan pengasuhan melalui tebar benih kepiting.

Sekolah yang lokasinya di sebelah utara muara Kali Sekembu, masuk Desa Mulyoharjo, Jepara itu, juga akan terus mengembangkan area tersebut sebagai lahan penggemukan kepiting bakau sehingga kedepannya terbentuk kawasan ecoedu esemkasatu Jepara .

“Hutan mangrow menawarkan beragam manfaat dan peluang usaha. Selain untuk pembenihan dengan air payau di sekitarnya, menawarkan banyak peluang dan manfaatkan. Tumbuhan Mangrove secara keseluruhan mulai dari daun, buah, batang, hingga akarnya, bermanfaat untuk bahan pangan seperti sirup, keripik, dodol dan juga non pangan untuk pewarna alami tekstil (batik),sabun cair mangrow ’’ kata Kepala SMK Negeri 1 Jepara Sugiyanto, SPd., SST., MPd. pada launching program tebar benih kepiting di area mangrove sekolah, Rabu (25/8).

blank
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, Yuni Indriati Rahayu SE MM saat mengunjungi SMKN 1 Jepara (Foto: Gikk)

Program tebar benih kepiting bakau sepenuhnya dipandu oleh konsentrasi keahlian  Agribisnis Perikanan Air Tawar dan Nautika Kapal Penangkap Ikan melalui pengembangan kurikulum berjalan. Ada dua jenis kandang kepiting yaitu jenis apartemen kepiting /crab house dan kandang kepiting horisontal dengan sistem kadang kepiting apung.

Selain itu bantuan perawatan dan keilmuan juga diupayakan kerjasama dengan Prodi Perikanan Unisnu Jepara, hadir perwakilan kampus Ir. Luky Mudiarti, MSi. Juga pelaku usaha Wisata Omah Piting (WOP) Jepara Mustaqim yang juga mahasiswa Unisnu asal Panggung, Kecamatan Kedung.

SMKN 1 Jepara juga  dibantu Instruktur dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP)Jepara. Pada tahun pelajaran 2022/2023 ini, SMKN 1 Jepara , memiliki 7 program keahlian, 48 rombongan belajar, dengan 1.692 siswa.

Kegiatan tebar penih Kepiting, dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, Yuni Indriati Rahayu SE MM beserta Kepala Seksi SMK Dr. Anon Priyantoro, SPd., MPd. Pengawas Pembina SMK Negeri 1 Jepara, Suharto, SPd., MPd, Ketua MKKS SMK Kabupaten Jepara, Drs. Aris Hidayanto MSi , serta 49 Kepala SMK Negeri dan Swasta se Kabupaten Jepara.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Dinas Pendidikan Provinsi Jateng Yuni Indriati Rahayu sangat berharap nantinya SMK Negeri 1 Jepara dapat menjadi SMK percontohan di bidang Agribisnis Perikanan dan olah konservasi alam hutan mangrove. SMK seharusnya mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

blank
Kepala SMKN 1 Jepara Sugiyanto dan para guru (Foto:: Giks)

“Saya sudah mendapatkan kabar dari Pak Sugiyanto saat mengundang kami untuk hadir ke sini. Saya dulu bertugas di Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, jadi tidak asing dengan mangrove. Tapi, pemanfaatan area mangrove untuk budidaya kepiting baru sekarang melihat langsung. Semoga, ini dapat dikembangkan untuk sekolah lain,” paparnya.

Pada kesempatan yang lain Sugiyanto menjelaskan, SMK 1 masih perlu pembenahan khususnya drainase sekolah yang belum tertata baik karena ketinggian lahan sekolah yang hampir sama dengan permukaan laut, sehingga kalau terjadi ROB kerap kali sekolah banjir, dan harapannya  kedepan dapat di buat folder atau pintu air buka tutup semi keberlangsungan dan kehidupan mangrow. Salah satu usaha untuk mempercantik sekolah dan mendukung budidaya kepiting di buatkan track mangrow dan susunan karya instalasi bambu sekaligus sebagai tempat baru untuk kegiatan belajar mengajar di luar sekolah dan pembelajaran konservasi alam.

Sedangkan Dr.Anon Priyantoro, SPd., MPd. di sela- sela kegiatan inovasi SMK harus di selaraskan dengan kebutuhan Industri sehingga keduannya harus ada pendidikan vokasi link and macth SMK dan industri. Sehingga kedepan ada aplikasi yang akan di luncurkan khususnya untuk wilayah Cabdin II Dinas pendidikan Provinsi Jawa Tengah tengang penyelusuran tamatan SMK yang masuk di dunia usaha dan dunia Industri.

Hadepe –  GIK22