JEPARA (SUARABARU.ID) – Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Dr. Mukhlis Paeni sangat menghargai pengumpulan sumber primer oleh Tim Pakar Pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional yang diinisiasi oleh Yayasan Dharma Bakti Lestari dan Pemkab Jepara. Sebab sampai saat ini baik di Purpustakaan Nasional maupun Badan Arsip Nasional tidak satupun tersimpan sumber primer tentang Ratu Kalinyamat.
Karena itu keberhasilan mendapatkan sejumlah sumber primer dari Postugis akan sangat berarti bagi pengungkapkan sejarah Ratu Kalinyamat. “Kita memang sedikit memiliki catatan tentang peristiwa abad ke – 15 dan abad-abad sebelumnya,” ujar Mukhlis Paeni saat melakukan verifikasi pengusulan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional di Ruang Sosrokartono Jepara, Senin ( 29/8-2022).
Disamping diterima Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, tim juga menerima penjelasan dari tim pakar yang dipimpin oleh Prof Ratno Lukito dan sejumlah budayawan Jepara. Turut memberikan penjelasan Prof Vitor Rui Gomes Teixxeira Ph.D dari Universidade Getolica Portuguesa di Porto, Portugal melalui sambungan zoom. Ilmuwan ini banyak membantu tim pakar untuk mengumpulkan data dan fakta sejarah abad 15 – 16 di sejumlah gereja di Portugal
Tim juga mendapatkan penjelasan tentang sumber-sumber primer yang di dapat dari Dr Daya Negri Wijaya, staf pengajar Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Negerei Malang yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Universidade do Porto, di Portugal.
Kini setelah dilakukan pembahasan oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) serta verifikasi lapangan hanya Tuhan dan Presiden yang tahu apakah Ratu Kalinyamat akan mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintah pusat atau tidak pada buan November mendatang, tambah Mukhlis Paeni yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Arsip Nasional.
“Yang bisa dilakukan oleh masyarakat Jepara saat ini adalah berdoa. Sedangkan tim dan Kementerian Sosial hanya menyajikan data dan rekomendasi kepada Presiden,” ujarnya.
Menurut Mukhlis Paeni, setelah melakukan verifikasi usulan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat baik arsip sejarah dengan fakta di lapangan yang ada, dinilai mendukung gelar tersebut disematkan terhadap tokoh asal Kabupaten Jepara ini. “Besar harapan saya pengajuan ini bisa diterima oleh Presiden dan Ratu Kalinaymaat ditetapkan sebagai pahlawan nasional ,” ujarnya kepada wartawan di teras Masjid Mantingan, kompleks makam Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat, Senin (29/8/2022).
Di masjid itu, dia bersama timnya juga diajak melihat bukti artefak seni ukir masa Ratu Kalinyamat. Kemudian, menuju sisi barat masjid untuk berziarah dengan didampingi Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta. “Meski telah memenuhi keriteria, keputusan penganugerahan gelar pahlawan tetap berada di tangan Presiden. Menurut Mukhlis, pihaknya hanya memberikan rekomendasi tentang kelayakan akademis.
Sementara itu, Bupati Edy Supriyanta menyampaikan dukungan dan harapan besar seluruh masyarkat Jepara. Yaitu, agar Presiden Joko Widodo berkenan menetapkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. “Kami semua mendukung penuh, kita berdoa bersama-sama agar Ibu Ratu Kalinyamat dapat dinobatkan sebagai pahlawan nasional,” ujarnya.
Hadepe