JEPARA (SUARABARU.ID)– Proses pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat tinggal selangkah lagi. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang dipimpin DR. Mukhlis Paeni telah selesai melakukan verifikasi terkait dengan data-data primer yang mendukung usulan gelar pahlawan nasional untuk ratu asal Kabupaten Jepara tersebut.
Sempat tegang di awal-awal proses verifikasi yang berlangsung di ruang rapat Sosrokartono Setda Jepara pada Senin (29/8/2022), DR. Mukhlis Paeni mencecar tim penyusun naskah akademik dan tim pakar Ratu Kalinyamat yang dipimpin oleh Prof. Ratno Lukito dengan beberapa pertanyaan.
Dihadiri oleh PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta, proses verifikasi juga dihadiri perwakilan dari beberapa unsur masyarakat yang secara moril memberikan dukungan penuh pemberian gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat. Yayasan Kartini Indonesia, Yayasan Lembayung Kalinyamatan, Yayasan Pelestari Budaya Sejarah Jepara, Lesbumi NU, Pusat Studi Ratu Kalinyamat Unisnu dan Yayasan Sultan Hadliri.
Mukhlis Paeni menyebutkan bahwa data tentang sejarah Ratu Kalinyamat di arsip nasional memang belum pernah ada. “Satu pergulatan, tokoh yang diajukan ini periodenya sangat lama, sehingga tidak pernah ada di arsip nasional. Salah satu jalan untuk mengetahui itu adalah dengan mencari cerita legenda yang tumbuh di tengah masyarakat. Karena TP2GP kesulitan utk mencari dasar Ratu Kalinyamat untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional”, ujarnya.
Lebih lanjut DR. Mukhlis Paeni menyinggung soal armada perang Jepara yang menyerang Portugis di Malaka. “Ide dan gagasan apa dari Ratu Kalinyamat yang paling orisinil dalam panggung sejarah, ini yang harus dipertegas. Bukan hanya sekedar membantu Malaka dalam menyerang Portugis lanjutnya.
Sementara itu, tim pakar Ratu Kalinyamat yang diwakili oleh Daya Negeri Wijaya seorang staf pengajar jurusan sejarah Universitas Negeri Malang, yang saat ini sedang menempuh program doktor sejarah (Doutoromento em Historia) di Porto, Portugal membeberkan bukti-bukti empiris berupa catatan para musafir Portugis yang pernah hidup sezaman dengan Ratu Kalinyamat. Sumber-sumber primer tersebut dibawa langsung dari Portugal dan disampaikan dihadapan tim TP2GP.
Melalui sambungan zoom, Prof. Vitor Teixeria, Ph.D dari Universidade Catolica Portoguesa, Porto, Portugal juga memberikan pandangannya tentang Ratu Kalinyamat yang sepak terjangnya tercatat dalam arsip kuno yang masih tersimpan di Portugal.
Selesai melakukan verifikasi, DR. Mukhlis Paeni beserta TP2GP, didampingi PJ Bupati Jepara dan tim pakar Ratu Kalinyamat bertolak menuju Masjid Mantingan dan Makam Mantingan untuk melihat bukti arkeologis peninggalan Ratu Kalinyamat.
Meski telah memenuhi keriteria, keputusan penganugerahan gelar pahlawan tetap berada di tangan Presiden. Menurut Mukhlis, pihaknya hanya memberikan rekomendasi tentang kelayakan akademis.
“31 Desember ini sudah akan masuk ke meja dewan gelar dan ke Presiden, saya minta bantuan doa, Besar harapan saya ini bisa gol untuk menjadi pahlawan nasional kita,” pungkasnya.
ua