blank
Kondisi penataan ruas jalan Soekarno-Hatta depan Pasar Tumenggungan pada Senin 21/8.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dari target pendapatan retribusi parkir di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kebumen pada 2022 sebesar Rp 1,6 M, hingga Juli 2022 baru tercapai 41 persen atau sebesar Rp 677 juta.

Kepala Bidang Lalu-lintas dan Angkutan Disperkimhub Kebumen Mugiyo mengungkapkan hal tersebut pada Konferensi Pers Penataan Ruas Jalan dan Tata Kelola Parkir yang diselenggarakan Dinas Kominfo Kebumen, Senin (21/8).

Menurut Mugiyo,dari 2019-2022 memang target pendapatan parkir belum pernah mencapai karena berbagai kendala di lapangan. Namun pihaknya terus berupaya untuk menaikkan pendapatan semampunya.

Dia terangkan, pada 2019 target pendapatan perkir Rp 1,1 M, tercapai Rp 800 juta. Tahun 2020 target naik menjadi Rp 1,2 M, tercapai 474 juta, karena bersamaan pandemi Covid-19.

blank
Kabid Lalu-lintas dan Angkutan Disperkimhub Kebumen Mugiyo bersama Kabid Bina Marga DPU PR Kebumen Bachtiar Achmad memberikan keterangan pers penataan ruas jalan dan pengelolaan parkir, Senin 21/8.(Foto:SB/Dinas Kominfo)

Pada 2021 target pendapatan parkir Disperkimhub kembali naik menjadi Rp 1,4 M, pendapatan mencapai Rp 603 juta karena juga masih suasana pandemi Covid-19.

250 Titik Parkir dan Juru Parkir

Mugiyo menyatakan, sasaran objek parkir di bawah pengelolaan Disperkimhub dalam kota sebanyak 250 titik dan ada 250 petugas parkir atau juru parkir di lapangan. Adapun tarif pakir berdasarkan Perda 10/2017 untuk motor Rp Rp 1.000, mobil ropa 4 Rp 2.000 dan mobil roda 6 Rp 3.000.

Pada 2022 memang ada Perbup 38/2022 yang mengatur tarif parkir insidentil. Disperkimhub menerapkan bersamaan penyelenggaraan Kebumen International Expo (KIE). Pada Perbup 2022 itu tarir parkir motor menjadi Rp 3.000, mobil roda 4 Rp 5.000 dan mobil roda 6 Rp 7.000.

Menyinggung penataan ruas Jalan Soekarno-Hatta sepanjang Tugu Lawet-depan Pasar Tumenggungan ke barat hingga depan Kantor Pos, Mugiyo mengakui akan sedikit berdampak pada pengurangan titik parkir.

Sebab sebagian titik parkir di selatan jalan tidak lagi untuk parkir namun berganti menjadi area pedestrian (pejalan kaki) dan jalur sepeda.”Ini memang menjadi masalah yang harus kami atasi, terutama bagimana nanti nasib para petugas parkir,”aku dia.

Pihaknya juga masih akan mencari lokasi alternatif memindahkan atau mengurangi parkir kendaraan di depan Pasar Tumengguanag setiap pagi. Mengingat sejak ada pasar pagi, kendaraan bongkar muat memenuhi Jalan Pahlawan (kini jalan Soekarno- Hatta) di depan Pasar Tumenggungan.

Mugiyo berencana mengoptimalkan area parkir di barat Pasar Tumenggungan, di utara pasar serta sebagian ke Jalan Kolopaking.“Hanya itu yang bisa kami lakukan untuk mengurai kendaraan parkir di depan Pasar Tumenggungan,”imbuh Mugiyo didampingi Kasi Lalu-lintas Eisna Hariyanti.

Komper Wardopo.