blank
Akhmad Faozi, Anggota DPRD Kabupaten Jepara dari F-Golkar.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara akan mendeklarasikan Hari Ukir dan lomba ukir pada 20 Agustus 2022 mendatang. Beberapa dukungan mengalir dari berbagai pihak, baik tokoh lokal Jepara maupun tokoh nasional.

Jika sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah saat mengunjungi Jepara menyatakan mendukung penuh deklarasi hari ukir serta pelestariaanya, kali ini dukungan datang dari pelaku usaha yang juga Anggota DPRD Kabupaten Jepara dari Fraksi Golkar, Akhmad Faozi, SE.

blank
Akhmad Faozi, bersama Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta saat mengunjungi stand pameran ukir di Balai Desa Tahunan.

Saat berdiskusi dengan Suarabaru.id terkait dengan gerakan pelestarian seni ukir di Jepara, serta rencana deklarasi Hari Ukir yang akan dicanangkan Pemkab Jepara, owner show room Sipra Furniture ini mengatakan, “sudah saatnya seni ukir kita bangkitkan kembali dari keterpurukan”, ujar Akhmad Faozi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jepara.

“Gagasan untuk menetapkan hari ukir harus kita dukung secara penuh. Karena seni ukir dan Jepara ibarat dua sisi mata uang, tidak dapat dipisahkan. Bicara soal seni ukir ya pasti Jepara, begitu juga sebaliknya”, terang Faozi kepada Suarabaru.id.

Ketika disinggung soal semakin langkanya pengukir di Jepara karena kecilnya upah seorang pengukir, Akhmad Faozi mengajak untuk dikomunikasikan serta bekerjasama dengan asosiasi yang ada di Jepara. “Semua bisa kita komunikasikan, seperti halnya di Desa Tahunan yang sudah terbentuk paguyuban pengukir. Jika sudah ada paguyuban posisi pengukir ini akan semakin kuat”, pungkas mantan Ketua Asmindo Jepara periode 2001-2006, 2006-2011 yang juga Dewan Penasehat Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Kabupaten Jepara.

Sementara itu, seperti yang telah diberitakan oleh Suarabaru.id sebelumnya, Kota Jepara pernah menjadi salah satu tempat yang menggelar uji sertifikasi kriya ukir yang difasilitasi oleh Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf). Sedangkan para asesor didatangkan dari Lembaga Sertifikasi Profesi Furniture dan Kayu Olahan (LSP-Furniko). Sertifikasi kompetensi kriya ukir kayu ini bertujuan untuk melestarikan seni ukir ditengah persaingan global serta mencegah masuknya tenaga kerja asing dibidang yang sama.

ua

blank

 

 

blank