blank
Bupati Kudus HM Hartopo saat menyerahkan BLT DBHCHT secara simbolis kepada buruh rokok di kawasan KIHT Megawon. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ekspresi bahagia terpancar dari wajah ibu-ibu buruh rokok PR Rajan Nabadi yang ada di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), Desa Megawon Kecamatan Jati. Pasalnya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk buruh rokok tahap satu sudah cair.

Bupati Kudus Hartopo menyerahkan secara simbolis BLT kepada pemilik pabrik rokok di KIHT, Jum’at (12/8)

Orang nomor satu di Kudus itu juga sempat menyapa ibu-ibu yang mbathil dan melinting rokok. Meskipun sibuk, ibu-ibu masih merespon guyonan yang dilontarkan Bupati Kudus Hartopo.

“Alhamdulillah BLT sampun cair nggih Bu. Yang punya hutang, bisa untuk bayar hutang,” ucapnya.

“Betul, Pak,” seru ibu-ibu buruh rokok.

Hartopo meminta BLT digunakan dengan sebaik-baiknya. Pihaknya menjelaskan BLT berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Peruntukkan DBHCHT terbanyak, lanjutnya, untuk BLT buruh rokok.

Hartopo menyebutkan, BLT bagi buruh rokok merupakan salah satu program Pemkab Kudus dalam pemanfaatan DBHCHT. Sesuai PMK 215 tahun 2021, alokasi DBHCHT diantaranya untuk kesejahteraan sosial.

“Saat ini buruh rokok dan keluarga buruh rokok sedang dimanjakan karena ada BLT. Makanya mohon digunakan sebaik-baiknya,” imbuhnya.

blank
Bupati Kudus HM Hartopo berharap BLT DBHCHT bisa semakin menyejahterakan para buruh. Foto:Ali Bustomi

Melalui pemberian BLT bagi buruh rokok tersebut, menurut Hartopo akan mendongkrak daya beli masyarakat yang sekaligus juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Pihaknya berterima kasih kepada ibu-ibu yang turut mencegah peredaran rokok ilegal. Pasalnya, cukai dari rokok legal turut menyumbang kas negara dalam DBHCHT.

“Alhamdulillah peredaran rokok ilegal di Kudus makin menurun. Salah satunya berkat adanya KIHT,” ucapnya.

Kepala Dinsos P3AP2KB Agung Karyanto menyampaikan BLT yang diberikan tahap pertama langsung dua bulan. Sehingga setiap buruh rokok menerima 600 ribu rupiah.

“BLT tahap satu langsung dua bulan, yakni Juni dan Juli,” terangnya.

Pencairan BLT dilakukan bertahap lewat virtual account Bank Jateng. Hari ini, BLT diberikan kepada 382 buruh rokok di KIHT. Sementara itu, jumlah total penerima mencapai 64 ribu buruh rokok. Terdiri dari BLT Kabupaten sejumlah 39.417 orang, dan BLT Provinsi sejumlah 24. 793 orang.

“Hari ini, kami mencairkan BLT untuk buruh rokok KIHT terlebih dahulu,” pungkasnya.

Sementara itu, penerima BLT buruh rokok di KIHT diberikan kepada 11 perusahaan. Di antaranya, PR Wadzik Jaya, PR. Kondang Jaya Putra, PR. Bethoro Guru, PR. Akbar Febri, PR. Rama, PR. Arta Jaya, PR. Al Fayid, PR. MH Barokah Jaya, PR. Ghofur Putra Jaya, PR. F&N Group, dan PR. Rajan Nabadi.

Ali Bustomi