blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) Mahasiswa Kebidanan Unissula Semarang mendapatkan hibah pendanaan dari Kemdikbud. Pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2022 bidang pengabdian masyarakat. Tim yang diketuai oleh Indira Prameswari Rahayu ini mengusung judul breastfeeding flash card sebagai inovasi edukasi menuju Indonesia bebas stunting 2030. “Program ini merupakan implementasi dari inovasi media edukasi yang telah kami kembangkan sebelumnya, agar dapat bermanfaat untuk masyarakat luas” ungkap Indira.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengusung dua agenda, yaitu pelatihan kader kesehatan dan pendampingan dalam penyuluhan. Pelatihan kader tahap pertama telah dilaksanakan 23 Juli 2022 di Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal dengan peserta sebanyak 10 kader dan dipimpin oleh Rizki Amalya Syajidah. Pelatihan ini diawali dengan pemaparan tentang stunting dan upaya pencegahannya yang disampaikan oleh Hanifatur Rosyidah, SSiT MPH, dosen prodi Kebidanan Unissula. Pemaparan media edukasi breatsfeeding flash card oleh Indira Prameswari Rahayu, dan disimulasikan oleh Anidya Fadhila Kharis.

Eva Erawati salah satu peserta menyampaikan kesannya “Dari kegiatan ini kami mendapatkan pengetahuan baru tentang menyusui terutama teknik yang benar, hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan saat menyusui, dan bagaimana perbedaan ASI dan susu formula,” ungkapnya.

“Untuk mengukur efektivitas kegiatan ini, kami melakukan pengukuran pengetahuan kader sebelum dan setelah diberikan pelatihan,” ungkap Rizki Amalya Syajidah. “Hasil perbandingan nilai pre test dan post test menunjukkan peningkatan yang signifikan,” imbuhnya.

Sementara itu Indira menyampaikan bahwa akan mengadakan pelatihan tahap kedua yang lebih fokus pada penerapan media edukasi breastfeeding flash card. “InsyaAllah pelatihan kedua akan diadakan hari Sabtu tanggal 6 Agustus 2022 di tempat yang sama dan peserta yang sama,” ungkapnya. Peserta akan diukur keterampilannya dalam memberikan edukasi pada saat sebelum dan setelah melakukan simulasi satu persatu.

Setelah pelatihan kedua, Anidya Fadhila Kharis menyampaikan bahwa akan dilakukan pendampingan kader dalam memberikan penyuluhan. “Masing-masing kader diminta untuk mencari satu ibu hamil atau ibu menyusui di sekitar tempat tinggalnya, yang selanjutnya akan diberikan edukasi menyusui oleh kader dengan menggunakan breastfeeding flash card” imbuhnya.

Pembimbing tim PKM Hanifatur Rosyidah menuturkan “Kami berharap, kegiatan pelatihan dan pendampingan seperti ini akan diadakan di desa-desa yang lain juga. Oleh karena itu selanjutnya kami berinisiatif mengembangkan sociopreneurship Prodi Kebidanan Unissula dalam mempromosikan dan mendukung menyusui”, pungkasnya.