JEPARA (SUARABARU.ID)- PC GP Ansor Jepara bersama dengan KPU dan Bawaslu Jepara menggelar kegiatan Sekolah Demokrasi di Auditorium Perpustakaan Lt III, UNISNU Jepara, Sabtu 30/7/2022.
Hadir dalam acara tersebut H. Sholahuddih Aly Ketua PW GP Ansor Jateng, KH. Hisyam Zamroni Wakil Ketua PCNU Jepara, Dr. H. Sa’dullah Assa’idi, M. Ag, Rektor Unisnu Jepara, Subchan Zuhri Ketua KPU Jepara, Sujiantoko Ketua Bawaslu Jepara, H Syamsul Anwar dan peserta dari delegasi PAC se-Jepara.
Dalam sambutannya Ainul Mahfudh Ketua PC GP Ansor mengatakan beberapa hal terkait dengan progam-progam supaya dilakukan bersama-sama sebagai organisasi yang besar.
“Dalam perspektif teori antisipatif, tidak ada sesuatu yang kebetulan, karena apa yang terjadi hari ini adalah buah dari masa lalu dan sekaligus fondasi bagi masa depan”, kata Ainul.
“Di sinilah pentingnya kita menyiapkan diri hari ini untuk menyambut masa depan. Kita ukur dan siapkan diri kita, kita mau dibagian yang mana. Kita di Jepara harus memiliki peran besar untuk menjaga kondusifitas di wilayahnya masing-masing”, lanjut Ainul menegaskan.
Sementara itu Ketua PW GP Ansor Jateng H. Sholahuddin Aly berharap kader Ansor bisa berkontribusi dalam segala hal. “Selain berkontribusi untuk organisasi, Kader Ansor juga harus bisa berkontribusi bagi masyarakat luas, entah dalam dunia politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya”, ujarnya.
Sekolah Demokrasi bagian awal kerjasama Ansor dengan KPU dan Bawaslu Jepara, kedepan PAC bisa mendukung dengan menyiapkan SDM atau kader-kader Ansor dan Banser.
KH. Hisyam Zamroni, Wakil Ketua Tanfizdiyah PCNU Jepara juga mengingatkan kepada para peserta untuk mencoba kembali berniat dalam mengikuti Kegiatan-kegiatan kaderisasi seperti Sekolah Demokrasi.
“Niat tholabul ilmi menuntut ilmu di kegiatan ini, agar kedepan bisa menjadi kader yang terbaik untuk bangsa dan negara,” pesan Kiai Hisyam.
“Ansor sebagai organisasi yang besar dengan basis kader yang banyak harus memiliki kader-kader politik yang mumpuni. Kader Ansor tidak hanya menjadi obyek demokrasi melainkan subyek demokrasi,” tuturnya dihadapan puluhan peserta Sekolah Demokrasi.
ua/hb