Sembunyi dalam terang ,itu konsep orang dulu untuk melepaskan keakuan diri, bangga diri dalam ibadah, seperti quwais Al-Qarni, yang tidak ingin ibadahnya diketahui siapapun.
Saya sering kirim doa buat Nabi Sulaiman, suatu hari dia gonggongin anjing, lalu dia lari kalang kabut ketakutan. Sambil lari saya ngucap “diam kau anjing…..” dan anjingnya diam.Ternyata dia bisa bicara sama anjing.
Berarti sering mengirim doa kepada Nabi Isa bisa jadi mempunyai kemampuan dalam menyembuhkan? Ambil sisi positifnya sesuai fitrah mausia pada umumnya, bukan soal tidak beristrinya. Karena Nabi Isa AS juga mempunyai “kelebihan” bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit sesuai keridhaan-Nya.
Kirim hadiah doa, dapat dijadikan alternatif setelah ikhtiar secara fisik belum mendapatkan solusi. Namun idealnya, usaha itu ada keseimbangan antara yang natural dan yang supranatural.
Ada juga teman yang saat mau pulang lebaran tidak dapat tiket karena datangnya terlambat. Diterminal antrian sudah penuh. Dia kemudian mengirim hadiah fatehah sebanyak-banyaknya kepada para “sesepuh” agar dimudahkan urusannya.
10 menit kemudian ada bus patas datang. Dia yang pertama masuk bus, padahal yang antri itu ratusan ratusan orang. Dan bus itu yang terakhir. Kalau dalam bahasa agama, yang dilakukan Nabi Sulaiman itu bukan disebut mukjizat.
Jika keajaiban itu dilakukan calon Nabi disebut Irhas, para wali disebut Karomah dan manusia biasa yang beriman disebut maunah, dan pada orang yang ingkar atau kafir disebut sihir.
Masruri, penulis buku, praktisi dan konsultan metafisika tinggal di Sirahan Cluwak, Pati