blank
Penyerahan panji-panji pada jajaran Forkompimda Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Puncak Peringatan Hari Jadi ke-197 Wonosobo berlangsung meriah. Walaupun dihelat dengan sederhana, acara tahunan ini mampu menyedot animo masyarakat yang luar biasa di Alun-alun setempat.

Ketua Komisi A DPRD Suwondo Yudhistira, saat pembacaan sejarah Wonosobo menyampaikan, berdasarkan hasil tim peneliti dari Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UGM menyebut, cikal bakal berdirinya Wonosobo tak lepas dari keberadaan tiga tokoh besar.

Yakni Kiai Kolodete, Kiai Karim dan Kiai Walik. Ketiga sosok tersebut berkelana menempati daerah Dieng, Kalibeber, dan Wonosobo.

Singkatnya, sejarah Wonosobo juga erat kaitannya dengan peristiwa Perang Diponegoro melawan Belanda pada 1825. Sehingga setiap 24 Juli, diperingati sebagai Hari Jadi lahirnya Wonosobo.

“Sejarah berdirinya Kabupaten Wonosobo juga erat kaitannya dengan peristiwa Perang Diponegoro melawan bangsa Belanda pada 1825,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam sambutannya menyampaikan, di usianya yang memasuki hampir dua abad, menjadi momentum sebagai evaluasi menyeluruh terhadap semua yang sudah dilaksanakan.

Lanjut Afif, saat ini masyarakat sedang dalam masa transisi akibat dampak pandemi yang berkepanjangan. Akibatnya, sendi-sendi ekonomi yang sempat terpuruk, perlu segera dibangkitkan.

Guna menghidupkan kembali sektor ekonomi yang sempat terpuruk, bupati mengajak untuk terus bersinergi antar semua stakeholder dan pemanfaatan maksimal potensi sumber daya optimal demi kemajuan dan kejayaan ekonomi Wonosobo mendatang.

“Terus bersinergi antar semua stakeholder dan manfaatkan potensi sumber daya yang ada untuk kemajuan dan kejayaan ekonomi Wonosobo,” kata Afif.

Ditambahnya, persoalan kemiskinan ekstrim dan stunting masih menjadi pekerjaan serius Pemkab Wonosobo. Sehingga diperlukan sinergitas yang kuat pula guna menuntaskan problematika tersebut.

Afif menegaskan dengan tahapan mulai dibukanya Pasar Induk yang diawali pemberian Kartu Pedagang, diharapkan mampu menjadi magnet penguat geliat ekonomi daerah yang baru guna ekonomi semakin tertata dan meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Gotong Royong

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memercikan air yang diambil dari 7 sumur. Foto : SB/Muharno Zarka

Sesuai dengan tema Gumregah Makaryo Sesarengan, dirinta berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bergotong royong mewujudkan Wonosobo yang gemah ripah loh jinawi.

Afif menyampaikan terima kasih kepada tenaga kesehatan, jajaran TNI POLRI, BUMN dan BUMD, serta Aparatur Sipil Negara yang sudah berupaya optimal mewujudkan tata pengelolaan pemerintahan yang baik mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera.

Juga kalangan akademisi, komunitas masyarakat dan pers yang turut berkontribusi demi Wonosobo yang makmur dan sentosa.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada tenaga kesehatan, Jajaran TNI POLRI, BUMN dan BUMD, serta ASN yang telah berupaya optimal mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera, mari bekerja dengan sungguh-sungguh dan hati-hati,” ujarnya.

Pihaknya juga mengingatkan, masyarakat Wonosobo tetap menjaga kesehatan, menjalankan segala aturan atau kebijakan Pemkab, serta meningkatkan kewaspadaan.

“Saya berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kesehatan, mentaati segala kebijakan Pemkab, dan tingkatkan kewaspadaan,” tandasnya.

Prosesi dilanjutkan penyerahan panji-panji oleh 15 Kecamatan secara simbolis. Penyerahan dilakukan oleh Danramil Sapuran Kapten Inf Sutarto kepada Dandim 0707 Letkol Inf Rahmatx SE MSi.

Camat Sapuran Priswanto Wahyu Nugroho kepada Bupati Afif Nurhidayat, Kapolsek Sapuran AKP Widodo kepada Kapolres AKBP Eko Novan Presetyo Puspito, dan Sekretaris Camat Sapuran Beni Hermawan kepada Ketua DPRD Eko Prasetyo Heru Wibowo.

Prosesi Hari Jadi dilanjutkan dengan prosesi birat sengkala oleh Bupati Afif Nurhidayat, peges tumpeng dan kembul bujana. Warga yang datang pun sempat berebut gunungan berisi hasil bumi.

Semarak Hari Jadi ke-197 Wonosobo juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan kesenian menarik seperti Tari Kolaborasi Daeng Lengger dan Kuda Kepang.

Persembahan tarian dari 8 Kecamatan, penampilan kesenian pemenang lomba FLS2N, Pantomim dan Pemenang Lomba Tari dari BPPKBPPPA. Bazar Pasar Wisata Minggu juga turut meramaikan hajatan tahunan tersebut.

Muharno Zarka