blank
Didampingi para legenda Persis, Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto (kiri mengangkat tangan) memberikan pemahaman tentang tanding sepakbola kolosal di Lapangan Sumber Solo.(Dok.Republik Aeng-Aeng)

SOLO (SUARABARU.ID) – Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Tanggal 23 Juli 2022 di Solo, berlangsung unik dan spesifik. Betapa tidak, karena memunculkan atraksi langka. Yakni enam orang legenda Persis Solo tanding bola ‘dikeroyok’ 110 Anak Sekolah Dasar (SD).

Ke 110 anak SD Solo itu datang dari SD Negeri Sumber 1 dan SD Negeri Sumber 2 Kota Surakarta. ”Tajuknya Gembiralah Anak-anak Indonesia dalam Suka Cita Menyambut HAN Tahun 2022,” kata Mayor (bukan tentara) Haristanto.

Lokasi petandingan berlangsung di Lapangan Sumber Solo. Keenam legendaris pemain Persis terdiri aras Al Franz Setiabudi, Bambang Parji, Sony R, Budi Mulus, Hong Widodo dan Bambang C. Mereka usianya di atas 70-an tahun.

”Pertandingan berlangsung dalam format sepakbola kolosal,” ujar Mayor yang dikenal sebagai Presiden Republik Aeng-Aeng yang tampil sebagai pemrakarsa dalam pertandingan yang unik tersebut.

Franz Setyabudi yang akrab dipanggil Wewek, berkomentar: ”Angel tenan, maju kena mundur kena. Mau nendang keras takut kena wajah. Mau rebut bola, takut nyenggol yang dapat menyebabkan jatuh.”

Menggembirakan

Jadinya, yang utama main agar bisa menggembirakan mereka. ”Sikil koyo ono sing nggondeli (kaki seperti ada yang memegangi),” kata Frans Setyabudi sambil tertawa terkekeh-kekeh. Frans kini berusia 76 tahun, sebagai bintang lapangan dia pernah membela Persis Solo di era Tahun 1964 sampai Tahun 1977.

Penuturan senada juga disampaikan oleh Sang Legenda Persis Hong Widodo. ”Ternyata tidak mudah melawan mereka, saya menjadi sulit bergerak. Tapi yang penting bisa hepi, dapat menggembirakan mereka,” tutur Hong Widodo (79), yang pernah aktif membela Persis di era Tahun 1960-1970-an.

blank
Sebayak 110 anak dari dua SD di Kota Solo, bersiap melawan 6 legenda Persis dalam tanding kolosal sepakbola gembira, untuk memeriahkan peringatan HAN Tahun 2022 di Surakarta.(Dok.Republik Aeng-Aeng)

Salah seorang siswa, bernama Alan tampil jadi kiper. Bocah asal SD Negeri 1 Sumber ini, menyambut gembira bersama rekan-rekannya. ”Asyik, seru bisa main kroyokan dan bisa lawan tanding dengan para legenda Persis Solo,” kata Alan sembari mengatakan mereka sudah ‘sepuh’ seusia kakek saya.

Mayor Haristanto, tokoh kreatif Kota Bengawan yang pernah menerima 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI, menyatakan, sepakbola model kolosal semacam ini pernah digelar empat tahun silam. Tepatnya pada Tanggal 23 Juli Tahun 2018 di Lapangan Kota Barat Solo, dengan menandingkan 3 pemain Persis Solo versus 150 siswa SD Negeri 16 Surakarta.

Gembira dan Sehat

Mayor, yang pernah menjabat sebagai Presiden Perdana Pasoepati dan pendiri serta pemilik Museum TitikNol, menyebutkan, yang utama dari penyelenggaraan event ini adalah untuk memeriahkan peringatan HAN Tahun 2022. ”Anak-anak bisa bermain, berolahraga bersama, bergembira, suka cita dan makin sehat,” papar Mayor Haristanto.

Sebelum bertanding lawan para legenda Persis Solo, mereka menggelar sepakbola kolosal, menandingkan 100 siswa versus 100 siswa antar-SD, memakai 10 bola kaki.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI menetapkan Tanggal 23 Juli sebagai HAN di Tanah Air. Tanggal ini dipilih karena menyesuaikan tanggal ditetapkannya Undang-Undang Nomor: 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, pada Tanggal 23 Juli 1979.

Pemilihan tanggal tersebut ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada Tanggal 19 Juli 1984, berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor: 44 Tahun 1984.

Bambang Pur