blank
USAHA - Kegiatan dunia usaha pada Triwulan II 2022 mengalami peningkatan. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di Eks Karesidenan Pekalongan mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha pada Triwulan II 2022 mengalami peningkatan.

“Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT), Triwulan II 2022 sebesar 31,73 persen, lebih tinggi dari SBT triwulan sebelumnya yang sebesar 13,67 persen,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, M Taufik Amrozy Senin (18/07/2022).

blank
PENJELASAN – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, M Taufik Amrozi memberikan penjelasan. (foto: Sutrisno)

Taufik menyampaikan, peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Kontruksi, Perdagangan, Hotel dan Restoran. Pengangkutan dan Komunikasi serta Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, sejalan dengan pelonggaran kebijakan mobilitas sehingga mendorong peningkatan permintaan masyarakat dan adanya momentum bulan suci Ramadhan serta perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Dijelaskan, sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai Triwulan II 2022 tercatat sebesar 80,41 persen, meningkat dari 72,79 persen pada triwulan sebelumnya.

“Penggunaan tenaga kerja terindikasi membaik dan keluar dari fase kontraksi. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi tetap tinggi, baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah,” ujarnya.

Selanjutnya, kinerja sektor Industri Pengolahan pada Triwulan II 2022 terindikasi meningkat dan tetap berada pada fase ekspansi. Hal tersebut tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) sebesar 62,61 persen (indeks > 50) meningkat dari 59,17 persen pada Triwulan I 2022.

Lebih lanjut Taufik mengatkan, peningkatan tersebut terjadi pada mayoritas komponen pembentuk PMI, yaitu komponen volume produksi, total jumlah karyawan, dan penerimaan barang pesanan input.

Berdasarkan subsektor, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi pada subsektor Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya (87,50 persen), Barang Galian Bukan Logam (72,50 persen) serta Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki (63,93 persen).

PMI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor industri Pengolahan hasil dari SKDU yang positif dan meningkat dengan SBT sebesar 6,71 persen. “Kinerja PMI yang konsisten pada level positif memberikan optimisme bahwa ke depan kondisi dunia usaha akan lebih baik,” harap Taufik.

Sutrisno